kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi harus tumbuh 11% sebelum Indonesia masuk ageing population


Rabu, 14 Februari 2018 / 22:40 WIB
Ekonomi harus tumbuh 11% sebelum Indonesia masuk ageing population
ILUSTRASI. Infografis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara berpendapat Indonesia harus mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebelum memasuki masa populasi menua atau ageing population. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut juga akan membebaskan Indonesia dari jebakan middle income trap.

Bhima mengatakan, berdasarkan simulasi menggunakan PDB per kapita 2017, dibutuhkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 11% setiap tahunnya untuk lepas dari middle income trap di 2030. Targetnya Indonesia harus punya pendapatan per kapita US$ 13.000.

"Kalau pertumbuhan ekonomi rata-rata hanya 5% setiap tahun, sampai tahun 2043 Indonesia baru lepas dari middle income trap," kata Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (14/2).

Bhima juga bilang, kesiapan menghadapi bonus demografi juga harus melihat tingkat serapan tenaga kerja per 1% pertumbuhan ekonomi. Di tahun lalu, terdapat 2,62 juta angkatan kerja baru. Namun, data BKPM menyebutkan penyerapan tenaga kerja tahun 2017 hanya 1,17 juta orang.

"Jika pertumbuhan ekonomi di 2017 angkanya 5,07%, artinya kondisi sekarang tiap 1% pertumbuhan ekonomi hanya mampu menyerap 230.000 orang tenaga kerja," tambahnya.

Dengan demikian, jika di 2017 terdapat 2,62 juta orang angkatan kerja baru maka dibutuhkan pertumbuhan ekonomi 11,3% per tahun agar seluruh angkatan kerja terserap dan tidak ada yang menganggur.

"Jadi kesimpulannya sebelum mencapai ageing population itu pertumbuhan ekonomi harus tinggi sekaligus berkualitas. Biar anak muda diusia produktifnya bekerja semua," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×