kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi konsumen provinsi, Banten terbaik


Kamis, 25 Mei 2017 / 14:37 WIB
Ekonomi konsumen provinsi, Banten terbaik


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kondisi ekonomi konsumen di provinsi Banten pada triwulan I 2017 adalah yang terbaik dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia. Hal ini tergambar dalam Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Banten pada triwulan I 2017 yang paling tinggi dari provinsi lainnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto beberapa waktu lalu mengatakan, peningkatan kondisi ekonomi konsumen di tingkat regional terjadi di 18 provinsi di Indonesia. Sembilan provinsi di antaranya memiliki indeks di atas nasional yang sebesar 102,27.

“Kondisi ini didorong peningkatan volume konsumsi rumah tangga dengan nilai indeks 107,75. Daya beli konsumen yang dilihat dari indeks pengaruh inflasi terhadap pengeluaran rumah tangga menunjukkan bahwa inflasi selama triwulan I 2017 tidak terlalu berpengaruh terhadap pengeluaran rumah tangga, yakni indeksnya sebesar 101,60,” katanya.

Menurut Suhariyanto. Dari seluruh provinsi, Banten mencatatkan nilai ITK tertinggi yaitu sebesar 108,42. Sedangkan Provinsi Sulawesi Utara memiliki nilai ITK terendah, yakni sebesar 100,33.

Terpisah, Kepala BPS Banten Agoes Soebeno mengatakan, membaiknya kondisi ekonomi konsumen didorong oleh perbaikan pada seluruh variabel pembentuk, yaitu naiknya pendapatan rumahtangga, rendahnya pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi dan meningkatnya konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan dan bukan makanan.

Ia menjelaskan, kondisi ekonomi konsumen membaik karena didorong oleh peningkatan pendapatan rumahtangga yang salah satunya berasal dari meningkatnya Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) di Banten tahun 2017 minimal 8,25%. UMK ini sudah diterima oleh para karyawan/pekerja pada akhir Januari 2017.

Sementara kenaikan harga barang dan jasa pada triwulan I-2017 yang cukup tinggi yaitu inflasi 1,28% ternyata kurang berpengaruh terhadap tingkat konsumsi. Hal ini menurut dia mengkonfirmasi adanya perbaikan kondisi ekonomi konsumen.

“Kurang berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi ini, setidaknya terlihat dari komponen laju inflasi selama triwulan I-2017 yang lebih dipengaruhi oleh tarikan permintaan atau demand-pull inflation,” kata Agoes, Rabu (24/5).

Di sisi lain menurut Agoes, ada pula peningkatan jumlah usaha/perusahaan di Banten dari hasil Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) yang mencatat bahwa di Banten terdapat 972,8 juta usaha/perusahaan non pertanian. Ini meningkat 14,65% dibandingkan dengan hasil Sensus Ekonomi 2006 (SE06) yang berjumlah 848.500 usaha/perusahaan.

“Data ini sangat strategis untuk kebijakan pemberdayaan usaha di seluruh provinsi maupun pedesaan. Ada sekitar tiga juta pekerja dari jumlah usaha/perusahaan yang itu 972,8 juta itu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×