Eyang Ratman, investor pemakan segala

Jumat, 21 April 2017 | 06:01 WIB   Reporter: Sandy Baskoro
Eyang Ratman, investor pemakan segala


JAKARTA. Trader senior Soeratman Doerachman berpendapat, jika ingin sukses, seorang trader harus disiplin dalam menerapkan strategi trading.

Maksudnya, seorang trader bukan hanya harus andal menggunakan metode analisis teknikal, tapi juga mampu mengendalikan diri.

Untuk menyelami pasar saham, analisis fundamental dan analisis teknikal mewakili masing-masing 30% keberhasilan.

"Sementara bobot psikologi bisa mempengaruhi 40% keberhasilan," ungkap Eyang Ratman, panggilan akrab Soeratman Doerachman, dalam talkshow Rahasia Sukses Investor dan Trader Saham Indonesia di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (20/4).

Meski selama ini dikenal sebagai seorang trader, Eyang Ratman mengaku dia mengkombinasikan analisis fundamental dan analisis teknikal dalam memilih saham.

Dia juga bukanlah seorang pemain saham yang setiap hari berkutat dengan chart saham (daily trading). "Saya lebih condong ke swing trader, yakni trading dua minggu sekali atau sebulan sekali," ungkap dia.

Eyang Ratman mengumpamakan aktivitas investasinya selama ini dengan istilah 'pemakan segala'. Maksudnya, selain nyemplung di pasar saham, Eyang Ratman pun berinvestasi di propert, reksadana dan emas.

"Bahkan saya pernah masuk investasi indeks di luar negeri, tapi 'tewas' dan tidak lagi bermain di sana," ungkap Eyang Ratman, disambut tawa ratusan peserta talkshow.

Kini, pria yang pernah masuk jajaran manajeman PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu lebih banyak meluangkan waktunya untuk menularkan ilmu dan pengalaman trading kepada para trader pemula.

Bersama beberapa rekan, Eyang Ratman menggagas komunitas investor dan trader saham Indonesia bernama Junior Trader Club (J-Club). Anggotanya kini lebih dari 10.000 orang.

Di media sosial seperti Twitter dan Facebook, Eyang Ratman juga aktif berbagi ilmu dan pengalaman kepada 20.000-an pengikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto

Terbaru