kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Fasilitas baru Coca-Cola kelar Oktober 2016


Senin, 04 April 2016 / 11:18 WIB
Fasilitas baru Coca-Cola kelar Oktober 2016


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Produsen minuman PT Coca Cola Amatil Indonesia (CCAI) bersiap mengoperasikan dua fasilitas bisnis baru tahun ini. Dua fasilitas bisnis ini berlokasi di Jawa Timur; yakni pusat distribusi atau Mega Distribution Center ke-4 dan lini produksi ke-6.

Wilson Siahaan, Head of Corporate Affairs CCAI bilang, dua fasilitas bisnis tersebut akan beroperasi September atau Oktober 2016. "Saat ini masih dalam tahap konstruksi," terang Wilson kepada KONTAN, Minggu (3/4). 

Karena masih pembangunan, dua fasilitas bisnis tersebut belum bisa memberikan kontribusi ke CCAI tahun ini. Wilson memperkirakan, kontribusi bisnis kedua fasilitas bisnis baru tersebut baru akan terlihat tahun depan. Yang jelas, fasilitas distribusi dan produksi tersebut untuk melayani distribusi Jawa Timur dan sekitarnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur CCAI Kadir Gunduz bilang, untuk mewujudkan dua fasilitas baru tersebut, CCAI membelanjakan investasi US$ 63 juta. Pembangunan fasilitas pabrik tersebut bagian dari komitmen investasi Coca-Cola Amatil senilai US$500 juta selama 3 sampai 4 tahun. 

Mengutip website CCAI, pabrik CCAI yang ada di Pandaan (Jawa Timur) dan Pandaan Distribution Center bisa memasok 30% volume kebutuhan Coca-Cola secara nasional. Kedua fasilitas tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi Coca-Cola secara keseluruhan menjadi 885.860 botol per jam. 

Ekspansi CCAI cukup beralasan. Merujuk data Kementerian Perindustrian, tingkat konsumsi minuman ringan di Indonesia berpeluang tumbuh. Saat ini, konsumsi minuman ringan di Indonesia baru 33 liter per kapita, di bawah ASEAN seperti Thailand yang mencapai 89 liter dan Singapura 141 liter.

Kelompok industri minuman ringan meliputi minuman berkarbonasi, Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), teh siap saji, minuman sari buah, kopi dan susu siap saji, serta minuman isotonik/suplemen memang terus tumbuh. 

"Pertumbuhan industri minuman mendorong realisasi penanaman modal dan menciptakan lapangan kerja," terang Saleh Husin, Menteri Perindustrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×