kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

FTA Center bentukan Kemdag belum berjalan efektif


Selasa, 14 Agustus 2018 / 20:51 WIB
FTA Center bentukan Kemdag belum berjalan efektif
ILUSTRASI. Danang Girindrawardana


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Free Trade Agreement (FTA) center yang didirikan Kementerian Perdagangan (Kemdag) belum berjalan efektif. Padahal, FTA center tersebut ditujukan untuk memberikan pemahaman bagi masyarakat untuk memanfaatkan perjanjian dagang.

Kemdag mendirikan FTA Center di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya, dan Makassar. "FTA center saya belum aware karena belum berpengaruh," ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8).

Pendirian FTA center pun belum maksimal ubtuk meningkatkan perdagangan. Pasalnya saat ini daya saing produk Indonesia masih rendah.

Hal itu menjadi hambatan bagi produk Indonesia untuk menembus pasar global. Selain itu masih ada pula hambatan tarif dan non tarif.

"Kesulitan pengusah saat ini daya saing produk, penetrasi market, tarif dan non tarif," terang Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan International Shinta W Kamdani.

Selain memberikan informasi di FTA center, Shinta bilang pemerintah juga perlu melakukan pembinaan pengusaha untuk melakukan ekspor. Perjanjian dagang yang belum selesai pun perlu di genjot.

Shinta bilang saat ini perjanjian yang sudah selesai baru sebatas comprehensive economic partnership agreement (CEPA) dengan Jepang dan chili. Sementara lainnya berupa Preferential Trade Area (PTA) dan ASEAN FTA.

ASEAN FTA pun dinilai belum maksimal digunakan oleh Indonesia. "ASEAN FTA saja walaupun ada kenaikan ekspor kita belum bisa memanfaatkan secara maksimal," jelas Shinta.

Pada setiap FTA center disediakan tiga tenaga ahli. Tenaga ahli pertama adalah tenaga ahli bidang implementasi hasil perjanjian perdagangan internasional, kedua tenaga ahli bidang akses pembiayaan dan prosedur ekspor, serta ketiga adalah tenaga ahli bidang strategi promosi dan pemasaran.

FTA center juga melakukan pendampingan bagi pengusaha. "Kegiatan yang dilaksanakan antara lain pendampingan kepada pelaku usaha terkait permasalahan atau hambatan ekspor," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI), Kemdag Syamsul Siregar.

Beberapa kerja sama dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) dilakukan di berbagai FTA center. Salah satu cara mendorong UKM seperti yang dilakukan oleh FTA center Jakarta ketika menerima kunjungan Japan International Cooperation Agency (JICA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×