Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Konsisten di sektor bisnis fotografi membuat PT Fuji Film Indonesia bisa perlahan mengembangkan pasar. Bagaimana tidak, para kompetitornya saat ini sudah banyak yang gulung tikar akibat penurunan permintaan khususnya di sektor kertas foto. Perusahaan ini optimistis kinerjanya terus bertumbuh hingga 20% tahun ini.
Josef T Kuntjoro, GM Photo Imaging Division PT Fuji Film Indonesia mengatakan, setiap lini bisnis perusahaan terus dikembangkan. Saat ini, untuk photo imaging dirinya berharap bisa menguasai 80% market share dari yang saat ini yang sebesar 55%.
Selain itu, di sisi penjualan kamera juga Fuji Film terus bertumbuh, untuk segmen kamera jenis instax saja perusahaan mengaku mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 10%. Dengan demand yang belum pulih di segmen fotografi, pihaknya mengaku terus melakukan inovasi untuk menumbuhkan pasar.
"Tahun lalu untuk kamera itu sekitar 10%, kami mesti menggarap pasar untuk membentuk pasar. Di segmen kamera ada cukup banyak produk seperti instax square dan lainnya," ujarnya di Jakarta, Selasa (25/7).
Selain itu, tren penjualan kamera mirrorless juga meningkat karena lebih praktis dan memiliki kualitas foto yang baik. Penjualan mirrorless mengambil segmen DSLR yang mulai ditinggalkan karena tidak begitu praktis. Oleh karena itu, tak heran penjualan kamera memberikan kontribusi sebesar 50% kepada pendapatan perusahaan.
"Mirrorless meningkat sekali, karena tren dunia saat ini orang mulai meninggalkan DSLR karena berat. Orang maunya lebih praktis seperti kamera," lanjutnya.
Saat ini, Fuji Film memiliki enam lini bisnis yakni electronic imaging, photo imaging, medical, graphic art, industrial product dan life science. Seluruh divisi saat ini terus dikembangkan oleh Fuji Film. Di luar sektor fotografi, dirinya mengatakan potensinya masih besar untuk dikembangkan seperti alat-alat dibidang medical, industrial dan life science.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
