Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Adi Wikanto
New York. Pasar mobil tanpa sopir alias driverless makin sesak. Kali ini, dua korporasi sepakat berkongsi memproduksi mobil otomatis.
Fiat Chrysler dan Google Inc mengumumkan kolaborasi untuk meningkatkan produksi mobil otomatis. Nantinya, Fiat akan menyuplai 100 unit minivan Chrysler Pacifica dan tenaga mesin untuk bekerja sama dengan Google dan mengubah menjadi mobil tanpa sopir.
Sementara, bagi Google, kerjasama dengan Fiat akan membantu mewujudkan pelaksanaan uji coba mobil tanpa sopir di jalan. Google berambisi mobil tanpa sopir pabrikannya bisa turun ke jalan pada 2020.
CEO Fiat Chrysler Sergio Marchionne mengatakan, kolaborasi ini bagian dari upaya produsen otomotif tradisional untuk mengadopsi teknologi baru. "Kesempatan untuk bekerja sama dengan insinyur Fiat akan mempercepat upaya untuk mengembangkan mobil self-driving yang akan membuat jalan lebih aman," kata John Krafcik, Head of Self-driving Car, seperti dilansir BBC kemarin.
Karl Brauer, Analis Senior Kelley Blue Book menilai, pengembangan proyek minivan Fiat cocok untuk produk mobil tanpa sopir. Sebab, mobil jenis ini bisa memobilisasi lebih banyak penumpang dan barang.
Berdasarkan kesepakatan, hak paten produk mobil berteknologi self-driving ini bakal menjadi milik Google. Sementara, Fiat menjadi mitra yang memproduksi massal.
Meraih izin
Sejatinya, jalan bagi Google memproduksi mobil otomatis semakin lapang pasca regulator keselamatan Amerika Serikat (AS) memberi restu. Februari 2016, Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NHTSA) menyatakan bahwa sistem kecerdasan buatan bisa dianggap sebagai sopir di mata hukum federal.
Mengutip surat NHTSA kepada Google pada 4 Februari, regulator keselamatan transportasi tersebut menyatakan bahwa mobil otomatis pabrikan Google tidak membutuhkan sopir seperti mobil pada umumnya.
Keputusan NHTSA ini melegakan karena sejumlah negara bagian mengharuskan mobil otomatis tetap memiliki sopir. Misal, California mengusulkan draf aturan mobil otomatis yang mengharuskan roda kemudi dan sopir berlisensi di semua mobil otomatis.
Meski sudah memberikan restu, NHTSA meminta Google tetap mematuhi aturan standar keselamatan konvensional. Misal, memiliki sistem pedal rem. Google menyatakan, fitur keselamatan di kendali konsumen justru meningkatkan risiko.