kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Bitcoin cetak rekor di US$4.100


Selasa, 15 Agustus 2017 / 11:32 WIB
Harga Bitcoin cetak rekor di US$4.100


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Harga mata uang digital bitcoin terus mengukir rekor baru. Kemarin, harga bitcon melonjak melewati level US$4.000 untuk pertama kalinya dalam sejarah. Transaksi bitcoin berjalan sangat cepat seiring dengan percepatan penyebaran mata uang kripto ini.

Nilai mata uang digital terbesar ini menanjak hingga menembus US$ 4.125,17, Senin (14/8). Seperti dikutip Bloomberg, harga ini naik 15% dibanding Jumat pekan lalu. Sepanjang tahun ini, harga bitcoin sudah melejit 369,74%.

Angka ini jauh lebih tinggi ketimbang aset investasi lain. Aset investasi tradisional seperti emas, semisal, di sepanjang tahun ini hanya naik 10,46% menjadi US$ 1.287,5 per ons troi.

Kenaikan ini merupakan imbas permintaan pengguna asal Jepang yang melonjak. Menurut laporan CoinDesk seperti dikutip CNBC, permintaan dari Jepang naik 7%.

Nilai pasar keseluruhan crytocurrency kini sudah mencapai US$ 64 miliar, atau bertambah sekitar US$ 10 miliar dari pekan lalu. Jepang menjadi penyumbang terbesar yakni dengan porsi 46% dari pasar global.

Sementara di urutan kedua adalah Amerika Serikat yang menyumbang 25% dari transaksi mata uang bitcoin. Selanjutnya yuan dan won Korea Selatan masing-masing menyumbang 12%.

Lonjakan harga bitcoin terjadi sejak pekan lalu, di tengah aksi jual global di pasar saham dan obligasi. Kekhawatiran konflik AS dengan Korea Utara juga membuat investor berduyun-duyun ke aset yang lebih aman (safe haven) dan aset alternatif.

Terkerek ketegangan Korea

"Bitcoin diuntungkan dari ketegangan geopolitik dan perdagangan di Jepang dan Korea yang telah meningkat signifikan dalam beberapa bulan terakhir," kata Brian Kelly, Kepala BKCM yang menjalankan strategi aset digital. Dia juga mengatakan, kenaikan harga berhubungan dengan perhatian Pemerintah Rusia atas bitcoin.

Analis mencatat, minat investor meningkat terutama dari investor institusional setelah 1 Agustus 2017, bitcoin memisahkan bitcoin dan bitcoin cash.

Pekan lalu, Fidelity juga meluncurkan fitur yang memungkinkan pelanggan melihat kepemilikan bitcoin mereka. Faktor pendorong lainnya juga berasal dari pernyataan Goldman Sachs yang menyatakan, investor institusi akan kesulitan sendiri jika tetap mengabaikan mata uang digital seperti bitcoin.

Fenomena kenaikan bitcoin sudah diprediksi sejak lama. Sebab sejak pertama kali meluncur, nilai mata uang ini memang terus menanjak. Meski menanjak cukup cepat, banyak perdebatan di kalangan komunitas.

Hal ini karena terjadi adanya transaksi blacklog alias transaksi yang belum terkonfirmasi dalam jumlah besar di Blockchain. Masa depan bitcoin dinilai tak pasti dan berpotensi terpecah pada November tahun ini ketika fase upgrade segregated witness dilaksanakan. Karena itu, wajar jika harga bitcoin berpotensi turun cepat.




TERBARU

[X]
×