kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak turun dari level tertinggi lima pekan


Kamis, 14 September 2017 / 07:29 WIB
Harga minyak turun dari level tertinggi lima pekan


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Harga minyak mentah terkoreksi setelah melonjak 2,22% pada pertengahan pekan. Kamis (14/9), harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2017 di New York Mercantile Exchange turun 0,12% ketimbang ke level US$ 49,24 per barel.

Kemarin, harga minyak melonjak 2,22% ke level US$ 49,30 per barel setelah adanya laporan outlook pertumbuhan permintaan minyak global. Hari ini harga minyak terkoreksi dari level tertinggi dalam lima pekan terakhir.

Seiring dengan pergerakan minyak WTI, harga minyak brent kemarin pun naik 1,64% ke level US$ 55,16 per barel. Harga minyak brent untuk pengiriman November di ICE Futures ini terkoreksi ke level US$ 54,99 per barel pada Kamis pagi.

International Energy Agency (IEA) mengungkapkan bahwa surplus minyak global mulai mengecil meski data Amerika Serikat (AS) menunjukkan peningkatan stok domestik akibat badai Harvey. Data Energi Information Administration (EIA) Amerika Serikat menunjukkan data cadangan minyak domestik AS naik 5,9 miliar barel pada pekan lalu.

IEA yang berpusat di Paris menaikkan prediksi pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,6 juta barel per hari dari sebelumnya 1,5 juta barel per hari. "Pertumbuhan permintaan OECD lebih tinggi ketimbang prediksi, terutama di Eropa dan AS," ungkap IEA dalam laporan, Rabu (13/9).

IEA memperkirakan, harga minyak akan naik tipis akibat kenaikan permintaan. Pada kuartal kedua, permintaan dari negara-negara industri naik 2,3 juta barel per hari pada kuartal kedua. Angka ini merupakan kenaikan kuartalan tertinggi sejak pertengahan 2015.

Di sisi lain, produksi minyak global turun 0,72 juta barel per hari pada bulan Agustus. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pemeliharaan terjadwal di Libya, Rusia, Kazakhstan, Azerbaijan, dan Meksiko. Ini adalah penurunan produksi global pertama dalam empat bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×