kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu Brexit masih membebani poundsterling


Rabu, 02 Maret 2016 / 20:18 WIB
Isu Brexit masih membebani poundsterling


Reporter: Rinaldi Mohamad Azka | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Mengacu data Bloomberg pukul 18.00 WIB pairing GBP/USD bergerak fluktuatif menguat 0,04% di level 1,3957. Penguatan ini merupakan rebound teknikal setelah sterling terus tergerus hampir semua mata uang pekan ini.

Nizar Hilmi, analis SoeGee Futures, mengatakan penguatan ini sifatnya hanya sementara. "Pandangan market terhadap sterling itu bearish. Karena isu Brexit. Isu ini menimbulkan kekhawatiran investor dan mendorong capital outflow karena ketidakpastian," ungkapnya saat dihubungi KONTAN.

Sebelumnya Inggris mengatakan akan keluar dari Uni Eropa dan berencana menggelar referendum pada 23 Juni nanti. Keluarnya Inggris ini disebut British Exit (brexit).

Sedangkan AS, akan rilis cadangan minyak dan data pekerja non-pertanian dan pemerintahan. Ekspektasi data pekerja berkurang menjadi 185.000 orang setelah sebelumnya 205.000 orang. Terkait data cadangan minyak, ekspektasinya berkurang menjadi 2,5 juta barrel dari sebelumnya 3,5 juta barrel.

Menurutnya data pasar apa pun yang dirilis Inggris seperti rilis data indeks konstruksi, pidato komite kebijakan moneter Broadbent dan Cunliffe tidak akan memengaruhi pasar secara signifikan. "Kecil ada perubahan tren kecuali ada kepastian isu brexit ini atau pasar sudah tidak khawatir lagi," papar Nizar. Jika sentimen data ekonomi positif hanya memberikan rebound sementara bagi sterling.

Nizar memprediksi sterling masih akan terus melorot hingga ada kepastian terkait isu Brexit ini. Ia lalu merekomendasikan sell on resistance dengan rentang support 1.3900-1.3850 dan rentang resistance 1.4030-1.4060.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×