kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kapasitas S-Invest mencapai 30 juta investor


Selasa, 05 September 2017 / 15:42 WIB
Kapasitas S-Invest mencapai 30 juta investor


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) meresmikan layanan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-Invest) untuk kegiatan transaksi pasar modal. Sistem ini akan diwajibkan bagi seluruh pemain pasar modal untuk mensinergikan informasi transaksi. 

"Kami bisa memberikan kapasitas sistem KSEI yang targetnya untuk 10 tahun dan untuk 20 juta-30 juta investor," jelas Direktur KSEI Alec Syafruddin, kepada KONTAN, Selasa (5/9).

Setiap transaksi harus melewati S-Invest. Jadi semua data transaksi tercatat. Hal ini untuk meminimalkan kesalahan data, duplikasi data maupun kegagalan penyampaian data transaksi. Sistem ini menjiplak program yang diberlakukan di bursa Korea Selatan.

"Benchmark kami Korea Selatan yang telah mengimplementasikan sistem ini 12 tahun lalu," jelas Syafruddin. Ia mengatakan, berkat sinergi sistem tersebut, dana kelolaan dan aktivitas pasar investasi Korea Selatan terus melonjak.

Berdasarkan data KSEI, per akhir Agustus tahun ini, jumlah single investor identification (SID) tercatat mencapai 1,04 juta SID alias meningkat 33% dari tahun sebelumnya di 782.511. Jumlah asset under management (AUM) reksadana pada periode year on year meningkat 21,55% menjadi Rp 399,52 triliun per 22 Juli 2017.

Jumlah produk per Agustus tahun ini naik 44% menjadi 2.119 dibanding tahun lalu sebanyak 1.472. Tak hanya itu, data investor Know Your Customer (KYC) naik 76% menjadi 686.121 pelanggan dibanding tahun lalu di 390.638.

Direktur Pengelolaan Investasi OJK Sujanto optimistis sistem S-Invest dapat menumbuhkan jumlah pemain pasar modal. Pasalnya, sistem yang sinergi antara regulator, pelaku pasar dan stakeholder dapat semakin mempercepat transaksi dan pendataan informasi.

"Jumlah aktiva bersih reksadana telah mencapai Rp 406 triliun. Jika dijumlahkan dengan investasi dana kelolaan produk lain, maka jumlah bisa mencapai Rp 622 triliun dan akan terus tumbuh," jelas Sujanto.

Syafruddin optimistis dana kelolaan reksadana dapat terus tumbuh dan dapat memberikan suntikan besar pada bursa. Pasalnya, aset dasar reksadana banyak yang terdaftar di bursa. Bila reksadana berkembang otomatis aset lokal akan bertambah dan memicu pertumbuhan di sektor pasar modal.

Syafruddin yakin dengan sistem ini pemain pasar modal akan terus bertambah. Hasil kerja sama dengan OJK ini menunjukkan bahwa secara infrastruktur, Indonesia telah siap untuk menampung rencana para pemain industri untuk melebarkan bisnisnya. "Kita memiliki infrastruktur yang mestinya tidak membuat segala inisiatif itu menjadi terkendala," kata Syafruddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×