kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kaya raya karena mewarisi klub bisbol (1)


Selasa, 26 Juli 2016 / 13:28 WIB
Kaya raya karena mewarisi klub bisbol (1)


Reporter: Dina Farisah | Editor: Tri Adi

Terlahir dari keluarga kaya, Robert Rich Jr tak cuma mempertahankan bisnis warisan. Sebagai generasi kedua, dia berhasil membesarkan bisnis produsen makanan beku yang awalnya didirikan sang ayah. Di tangan Robert Rich Jr, perusahaan dengan bendera bisnis Rich Products terus melebarkan bisnis hingga ke bisnis olahraga. Robert Rich Jr merupakan pemilik tiga klub bisbol. Melalui bisnis makanan beku dan bisbol, hartanya mencapai US$ 4,2 miliar, terkaya ke-162 di AS.

Robert Rich Jr beruntung bisa terlahir di keluarga kaya raya. Dia merupakan anak dari pengusaha asal Islamorada, Florida. Ayah yang bernama Robert Rich Sr merupakan produsen Rich Products Corporation, produsen makanan beku milik keluarga terbesar di Amerika Serikat (AS).

Robert Rich Sr membangun Rich Products pada 1945 silam dari nol. Perusahaan ini awalnya startup di Kanada. Dengan ketekunan dan strategi pemasaran yang tepat, Rich Products tumbuh besar hingga dikenal di luar Kanada.

Hingga akhirnya, Robert Rich Sr memindahkan bisnis keluarganya ke Buffalo, New York. Kendati lahir di keluarga kaya, Robert Rich Jr melewati hari-hari layaknya remaja seusianya.

Selepas lulus kuliah, Robert Jr mulai terlibat dalam bisnis keluarga. Dia lulus dari Williams College dengan membawa pulang gelar Bachelor of Arts/Sciene pada tahun 1963.

Setahun setelahnya, ia mulai bergabung di Rich Products. Meski tidak mengantongi gelar sarjana bisnis, Robert Jr mewarisi naluri bisnis sang ayah.

Mewarisi bisnis, Robert Jr berambisi tidak hanya meneruskan perusahaan tapi membesarkannya.   Demi menajamkan naluri dan kepemimpinan bisnisnya, dia melanjutkan studi Master of Business Administration (MBA) di University of Rochester pada tahun 1969.

Ia sadar bahwa perusahaan keluarga ini harus tetap eksis. Dengan menempuh studi di bidang bisnis, ia berharap dapat berkontribusi penuh pada perusahaan.




TERBARU

[X]
×