kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konflik India vs China merembet, kini muncul aksi boikot aplikasi China di India


Rabu, 03 Juni 2020 / 09:27 WIB
Konflik India vs China merembet, kini muncul aksi boikot aplikasi China di India
ILUSTRASI. i India, kini muncul gerakan boikot produk-produk dari China, termasuk boikot aplikasi teknologi China.


Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Sengketa panas antara India dengan China soal perbatasan Himalaya merembet ke urusan bisnis. Di India, kini muncul gerakan boikot produk-produk dari China, termasuk boikot aplikasi teknologi China.

Bahkan ada satu aplikasi bernama "Remove China Apps" kini menjadi aplikasi gratis paling populer di India. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari lima juta unduhan sejak akhir Mei 2020.

Popularitas aplikasi ini datang di tengah seruan untuk memboikot aplikasi ponsel Cina di India karena sengketa perbatasan Himalaya memicu reaksi terhadap produk-produk dari China.

Baca Juga: Kian panas, India dan China tambah tentara plus artileri di perbatasan

Guru yoga India yang populer Baba Ramdev memposting sebuah video di Twitter pada Minggu (31/5) yang menunjukkan penghapusan bertahap dari beberapa aplikasi China, sebuah langkah yang dia sebut sebagai "layanan nasional".

Perusahaan-perusahaan China telah menghadapi oposisi sesekali selama bertahun-tahun di India, di mana beberapa pendukung partai Perdana Menteri Narendra Modi menganjurkan kemandirian.

Aplikasi "Remove China Apps" yang logonya berisi kepala naga dengan dua sapu, memindai ponsel pengguna untuk aplikasi seperti ByteDance's TikTok dan UC Browser Alibaba.

Setelah dihapus, sebuah pesan muncul dengan mengatakan, "Kamu luar biasa, tidak ada aplikasi China yang ditemukan."

OneTouch AppLabs, pengembang aplikasi "Remove China Apps", tidak menanggapi permintaan komentar soal ini.

Perusahaan yang berbasis di kota Jaipur di India barat, menggambarkan aplikasi tersebut sebagai inisiatif pertama menuju "India yang mandiri".

ByteDance dan Alibaba tidak menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari aplikasi tersebut. Kedutaan China di New Delhi juga tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Baca Juga: China kerahkan kapal induk kedua Shandong sebagai respons kehadiran militer AS




TERBARU

[X]
×