kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencoba pelayanan robot di Pizza Hut Singapura


Jumat, 16 Maret 2018 / 14:20 WIB
Mencoba pelayanan robot di Pizza Hut Singapura
ILUSTRASI. Eksperimen pelayanan melalui robot kerjasama MasterCard dan PizzaHut


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Dilayani oleh robot yang bisa berjalan dan berbicara bukan hanya di film-film saja. Di Asia Tenggara, pengalaman ini sudah bisa Anda rasakan. Tepatnya di Pizza Hut, SAFRA Punggol, Singapura.

Robot ini adalah inovasi yang datang dari lab Mastercard dan Softbank Robotics. Robot bernama Pepper ini diciptakan untuk melayani pesanan dan sekaligus pembayaran dari pelanggan.

Vice President Innovation Management Digital Payment and Labs Mastercard Asia Pasifik Tobias Puehse mengatakan, kebolehan dari robot ini tidak hanya membantu karyawan Pizza Hut melayani pelanggan, tetapi juga mengingat preferensi menu pelanggan sehingga bisa membantu memilih dan merekomendasikan menu.

“Sistem pintar di dalam Pepper bisa mengingat menu kesukaan pelanggan. Di saat manusia sulit mengingat menu kesukaan dari setiap pelanggan,” kata Tobias, Rabu (14/3).

Ia memaparkan, untuk berinteraksi dengan Pepper, Anda harus menyapa robot tersebut dan pairing akun Masterpass lewat aplikasi di dalam robot tersebut.

Setelahnya, Anda dapat berbicara dengan Pepper untuk memberitahu pesanan Anda. Lalu, Anda akan diminta untuk mengambil papan berisi QR code yang ada di gerai tersebut untuk dibaca oleh Pepper agar ia tahu di mana Anda duduk dan membayarnya saat itu juga lewat Pepper.

Proses pemesanan selesai, Anda tinggal menunggu pesanan diantarkan oleh staf manusia di sana.

Direktur Pemasaran SoftBank Robotics Kan Kiyota mengatakan perusahaannya telah mengembangkan robot untuk melayani pelanggan di sektor ritel dan pelayanan jasa. Softbank sendiri merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Jepang.

“Umumnya kami gunakan ini untuk ritel dan rumah sakit. Humanoid seperti Pepper bukan hanya bisa berinteraksi, tetapi juga mengingat semuanya sehingga bisa memperkecil barrier di bisnis jasa seperti restoran ini,” jelas Kan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×