kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menebak bank yang bakal dipinang BCA


Jumat, 23 Juni 2017 / 16:12 WIB
Menebak bank yang bakal dipinang BCA


Reporter: Dessy Rosalina, Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Rumor tentang bank yang bakal dicaplok PT Bank Central Asia Tbk (BCA) masih menjadi perbincangan hangat di kalangan investor dan pelaku industri. Sejumlah bank yang sempat digosipkan bakal dibeli BCA satu per satu membantah rumor tersebut.

Terbaru, manajemen PT Bank Agris Tbk membantah rumor adanya investor strategis. Kami belum ada pembicaraan dengan investor, ujar Sia Leng Ho, Direktur Utama Bank Agris pada paparan publik, Kamis (22/6).

Paulus Nurwadono, Komisaris Utama Bank Agris menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya belum berencana melakukan aksi korporasi terkait akuisisi ataupun pencarian investor strategis. Paulus bilang, Bank Agris sedang melakukan konsolidasi internal karena ekonomi makro yang belum stabil.

Dus, Bank Agris belum menyusun rencana tentang penambahan modal. Kendati masih samar-samar, BCA mulai buka-bukaan soal profil bank yang ingin diakuisisi.

"BCA ingin akuisisi dua bank kecil yang dimerger kemudian diubah jadi digital banking," ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja. Sebelumnya, BCA menyebut bahwa mereka ingin membeli bank kecil yang piawai dalam menyalurkan kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Alasannya, BCA sudah merajai kredit konsumer dan korporasi.

Yang menarik, tiga bank yang masuk pusaran rumor akuisisi BCA sedang mengembangkan digital banking. Sia Leng Ho bilang, pihaknya sudah bersiap meluncurkan mobile dan internet banking. Namun, karena Bank Agris berstatus bank umum kegiatan usaha (BUKU) I, jadi belum bisa mendapatkan izin operasional digital banking.

Rencana sama diungkap PT Bank Harda Internasional Tbk. Bank Harda berniat menggelar rights issue sebesar Rp 100 miliar di semester II-2017.

Bank ini akan memupuk modal hingga naik ke BUKU II di 2018. "Dengan masuk ke BUKU II akan lebih leluasa untuk kembangkan bisnis lewat digital," ujar Barlian Halim, Plt Direktur Utama Bank Harda beberapa waktu lalu. 

Cek PBV

 Yang jelas, menurut analis, pertimbangan utama BCA yakni nilai buku atau price to book value (PBV). Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri bilang, rata-rata PBV perbankan Indonesia sebesar 2 kali-2,5 kali. Di atas level itu dianggap kemahalan.

Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities menduga, sebelum mengakuisisi, BCA bakal menimbang soal kesehatan bank. Salah satu faktornya yakni rasio kredit bermasalah (NPL).

BCA merupakan bank besar. Jika ada masalah di bank target akuisisi, ini akan memengaruhi kepercayaan terhadap BCA, ujar Edwin.

Penelusuran KONTAN, hanya Bank Ganesha dan Bank Harda yang memiliki PBV rendah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×