kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengail untung dari indeks MSCI


Jumat, 20 April 2018 / 06:45 WIB
Mengail untung dari indeks MSCI


Reporter: Grace Olivia | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melengkapi deretan produk reksadana yang sudah ada, PT Syailendra Capital berencana menerbitkan reksadana baru. Perusahaan manajemen investasi ini akan meracik reksadana indeks berbasis Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia Value Index.

Presiden Direktur Syailendra Fajar R. Hidajat mengatakan, produk reksadana ini akan menjadi reksadana indeks pertama di Indonesia yang menjadikan MSCI Indonesia Value Index sebagai benchmark. Indeks ini terdiri dari 16 emiten konstituen dari kalangan saham big caps dan medium caps.

Syailendra memilih MSCI Indonesia Value Index karena memiliki kredibilitas bagus. Imbal hasilnya juga tinggi, "Bisa sampai 5% di atas IHSG," ungkap dia. Tahun lalu, MSCI Indonesia Value Index mencetak kenaikan 31,62%. Di periode yang sama, IHSG cuma naik sebesar 19,99%.

Prospek reksadana indeks ke depan juga masih menarik. Apalagi, jumlah jumlah reksadana aktif yang kinerjanya melebihi indeks acuan belakangan berkurang. "Berdasarkan data industri reksadana, periode 2008-2009 sekitar 70% reksadana aktif kinerjanya bisa melampaui indeks acuan. Tapi di 2016-2017, jumlahnya menurun tinggal 10%," ujar Fajar, Kamis (19/4)

Agar imbal hasil optimal, Syailendra mengatur strategi alokasi dana di satu aset dengan mempertimbangkan tiga faktor fundamental, yaitu price earning ratio (PER), price to book (P/B) ratio serta dividend yield yang tinggi. Ketiga faktor ini menjadi dasar identifikasi aset yang undervalued.

Investment Analyst Syailendra Michael Pranata mengingatkan, lantaran jumlah anggota indeks yang sedikit, risiko volatilitas reksadana ini menjadi lebih tinggi. Oleh karena itu, indeks ini lebih menguntungkan bagi investor dengan horizon investasi jangka panjang. "Kalau sifatnya short trade, kemungkinan malah rugi," imbuh Michael.

Reksadana indeks terbaru ini akan diluncurkan awal Mei mendatang lantaran masih dalam proses izin ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Reksadana indeks ini terbuka bagi investor ritel dan institusi.

Selain meluncurkan produk baru, Syailendra Capital juga menyiapkan sejumlah strategi demi memaksimalkan pertumbuhan kinerja maupun dana kelolaan. Selain inovasi produk juga ada perluasan jaringan distribusi pemasaran.

Direktur Pemasaran Syailendra Harnugama menjelaskan, perluasan distribusi akan dilakukan melalui inovasi platform digital. Platform bertajuk Syailendra Investment Application Platform (SIAPP) ini rencananya bakal meluncur pada semester II-2018

Tahun ini, Syailendra menargetkan dana kelolaan atawa assets under management (AUM) mencapai Rp 22 triliun–Rp 23 triliun. Hingga Rabu (18/4), AUM perusahaan mencapai Rp 20,62 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×