kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Milenial China pilih plesiran ketimbang berlian


Jumat, 15 September 2017 / 20:09 WIB
Milenial China pilih plesiran ketimbang berlian


Reporter: Mona Tobing | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Berlian rupanya tidak lagi menjadi pilihan investasi. Meski berlian itu indah dan memiliki nilai sejarah yang tinggi, namun masyarakat China saat ini justru enggan memiliki berlian.

Selain karena harganya dalam enam tahun terakhir menyusut. Selera masyarakat China mulai berubah dari gemar mengkoleksi barang mewah justru menghabiskan uangnya untuk gaya hidup mewah. Akibatnya penjualan berlian di China susut hingga 4,4% pada tahun lalu.

Keuntungan mengkoleksi berlian makin disadari tidak menguntungkan dari investasi lain. Berbeda dengan saham yang bisa mendapat dividen tiap tahun atau memiliki properti yang dapat disewakan. Berlian tidak memberikan keuntungan langsung.

Apalagi harganya sejak tahun 2011 berdasarkan data PolishedPrices.com telah turun hingga 30% sampai tahun 2017 sebesar US$ 115.30. Akibatnya nilai pasar berlian yang mencapai US$ 80 miliar diperkirakan bakal susut.

Harga berlian yang makin murah dipengaruhi penjualannya yang menurun sejak tahun 2016. Analis ritel Bloomberg Intelligence Catherine Lim mengatakan pasar utama berlian yakni China dan India tidak lagi mengkoleksi perhiasan ini.

Dalam enam tahun terakhir konsumen China khususnya generasi milenial lebih memilih menghabiskan uangnya untuk gaya hidup. Salah satunya melakukan perjalanan mewah.

De Beers, perusahaan pengeksplorasi dan perdagangan berlian asal Inggris mengakui sulit untuk bersaing dengan keinginan masyarakat China antara berbelanja berlian dengan melakukan perjalanan.

"Rintangan berasal dari generasi muda China yang memilih berbelanja barang elektronik kelas atas, berlibur atau menikmati santapan mewah ketimbang memiliki barang berharga," ucap Chief Executive De Beers Bruce Cleaver dikutip Bloomberg.

South China Morning Post juga merinci faktor yang mempengaruhi masyarakat China enggan menggengam berlian. Antara lain, kampanye aktivis lingkungan atas pertambangan berlian yang menimbulkan masalah lingkungan.

Lalu, perubahan politik kampanye antikorupsi di China. Plus, perubahan selera konsumen atas perhiasan dan krisis keuangan.

Memiliki berlian juga harus punya pengetahuan tingkat tinggi. Sebab berlian memiliki banyak variasi dan hanya beberapa di antaranya yang diminati. Maka saat memutuskan untuk berinvestasi, pemiliknya harus dipandu oleh ahli yang tersertifikasi.

Sebab hanya para ahli yang mengetahui soal karat, warna, potongan yang bagus untuk berlian mahal. Kerumitan inilah yang tidak menarik kaum milinial.

Meski begitu De Beers optimis dapat kembali memenangkan pasar di China. Caranya dengan beriklan besar-besaran untuk menarik wanita berusia 18 tahun sampai 33 tahun memiliki berlian.

Perusahaan bahkan tidak ragu menambah anggaran belanja iklannya menjadi US$ 140 juta pada tahun ini, anggaran tertinggi sejak tahun 2008.

Analis ICBC International Reserach Ltd Yixin Luo menilai upaya perusahaan berlian mendongkrak bisnisnya cukup sulit. Sebab harus bersaing dengan merek mewah lain yang berasal dari dunia fashion seperti: Louis Vuitton dan Gucci. "Bagi kaum muda konsep berlian tidaklah mewah," tukas Luo.




TERBARU

[X]
×