kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Militer Israel akui telah melakukan serangan udara dini hari terhadap Hamas


Rabu, 24 Maret 2021 / 13:02 WIB
Militer Israel akui telah melakukan serangan udara dini hari terhadap Hamas
ILUSTRASI. Kepulan asap terlihat dari lokasi serangan rudal Israel di Jalur Gaza, 28 Agustus 2020.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Pihak militer Israel mengatakan telah melakukan serangan dini hari terhadap Hamas di Jalur Gaza. Serangan diakui merupakan balasan atas serangan roket Palestina menghantam Israel selatan.

Melansir Arab News, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyerang pos Hamas di Gaza Selatan sekitar pukul 2:30 Rabu dini hari waktu setempat. Pusat pembuatan roket Hamas menjadi sasarannya.

"Menanggapi roket yang ditembakkan dari Gaza ke Israel malam ini, jet tempur IDF dan helikopter serang menghantam lokasi pembuatan roket dan pos militer Hamas," ungkap IDF dalam pernyataannya, dikutip dari Arab News.

Beberapa waktu sebelumnya, juru bicara iliter Israel melaporkan bahwa roket yang berasal dari wilayah Palestina di Gaza menghantam titik lapangan terbuka di Israel selatan.

Baca Juga: PBB akui menyesal karena telah gagal menghapus penderitaan di Suriah

Meskipun tidak ada korban, namun serangan itu dianggap telah mengganggu ketenangan Israel yang saat ini tengah menggelar pemilu umum.

Serangan ke Israel tersebut tercatat sebagai serangan pertama yang ditembakkan dari daerah kantong Palestina sejak Januari lalu. Sampai saat ini juga belum ada pihak yang menyatakan tanggung jawabnya atas serangan tersebut.

Serangan militer Israel terjadi tidak lama setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengunjungi kota selatan Beersheba untuk berkampanye.

Saat ini Israel tengah disibukkan dengan pemilihan umum keempatnya dalam waktu kurangd dari dua tahun. Arab News mengabarkan, pemilihan kembali menghasilkan kebuntuan sehingga nasib Netanyahu masih belum jelas.

Dilaporkan bahwa baik Netanyahu maupun pesaingnya dari partai anti-Netanyahu gagal mencapai mayoritas parlemen yang dibutuhkan untuk membentuk pemerintahan baru. Jika terus berlanjut, maka pemilihan kelima akan sangat mungkin digelar.

Selanjutnya: Lebih dari 100.000 pekerja Palestina telah menerima vaksinasi Covid-19 dari Israel




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×