kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Orji Kalu: Berbisnis sejak berusia 19 tahun (2)


Rabu, 02 September 2015 / 15:16 WIB
Orji Kalu: Berbisnis sejak berusia 19 tahun (2)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Orji Uzor Kalu kini masuk daftar miliarder di Benua Afrika. Pendiri Slok Holding tersebut mengantongi kekayaan sebesar US$ 1 miliar berdasarkan catatan Forbes. Kekayaan yang ia miliki adalah hasil jerih payah yang dia lakukan selama masa remaja. Di bawah kendalinya, SLOK Holding menguasai aneka bisnis mulai dari migas, manufaktur, agro, hingga media. Pendapatan konglomerasi besar di kawasan Afrika Barat ini mencapai US$ 2,5 miliar saban tahun.

Orji Uzor Kalu memulai karier di dunia bisnis sejak berusia 19 tahun. Keputusannya masuk ke jalur bisnis berawal kala ia dikeluarkan (drop out) dari bangku kuliah di University of Maiduguri, jurusan ilmu politik, lantaran dituding sebagai dalang dari setiap aksi unjuk rasa yang kerap berakhir ricuh.

Namun Kalu sejak awal memang sudah memiliki mental baja. Hengkang dari bangku kuliah tidak menyebabkannya kehilangan masa depan. Justru kondisi ini dijadikan Kalu sebagai titik awal menekuni dunia bisnis.

Sebagai modal awal berbisnis, ia mendapatkan uang senilai US$ 35, hasil meminjam kepada sang ibu. Pada tahap awal, dia menjajal bisnis perdagangan, jual beli komoditas semisal minyak sawit, beras, gula, garam dan tepung.

Kalu membeli barang-barang tersebut dari kawasan Nigeria Timur dengan harga lebih murah dan menjualnya kembali ke kawasan Nigeria Utara dengan harga yang jauh lebih tinggi.

Menginjak usia 20 tahun, insting bisnis Kalu kian terasah. Upaya ekspansi pun dilakoni dengan menapaki bisnis di sektor manufaktur lewat pendirian perusahaan furnitur. Tak disangka, usaha furnitur Kalu berkembang pesat. Sejurus kemudian, Kalu pun menjajal bisnis transportasi.

Serangkaian ekspansi yang cukup apik, mengubah persepsi masyarakat terhadap dirinya sebagai mantan demonstran jalanan yang putus sekolah. Masyarakat kini mengenalnya sebagai anak muda yang kaya raya.

Awal tahun 1980-an mendatangkan banyak berkah bagi Kalu. Pada saat itu ia mendapatkan kontrak dari Pemerintah Nigeria untuk memasok dan mengimpor senjata serta amunisi angkatan bersenjata. Nigeria saat itu memang berada di bawah kekuasaan militer. Ia pun melakukan langkah cerdas dengan menjalin koneksi terhadap sejumlah penjabat tinggi militer.

Dari keuntungan tersebut, Kalu mendapatkan lebih banyak modal untuk mengembangkan usaha, salah satunya adalah terjun ke bisnis realestat komersial maupun residensial. Tidak hanya di Nigeria, bisnis Kalu merambah hingga manca negara.

Ketika Ibrahim Babangida berkuasa sebagai presiden pada tahun 1985, pemerintah mulai menginisiasi pengusaha Nigeria untuk berpartisipasi secara aktif dalam industri perminyakan di sektor hulu. Sebuah kesempatan besar yang dimanfaatkan Kalu untuk mengembangkan tentakel bisnisnya. Dia melihat ada peluang bisnis di sektor perkapalan.

Pada saat itu memang sangat sulit menemukan kapal yang memadai, apalagi itu kapal berbendera Nigeria. Bahkan dengan tambahan kapal asing pun, jumlah armada masih belum mencukupi kebutuhan sektor industri hulu migas di Nigeria saat itu. Berbekal dana pinjaman bank dan uang dari kantong pribadinya, pada tahun 1987 Kalu meluncurkan Slok Shipping.

Kalu memulai membangun bisnis perkapalan secara bertahap, mulai dari kapal-kapal ukuran kecil untuk mengangkut pekerja sampai kebutuhan patroli. Lambat laun, armada Slok Shipping  bertambah menjadi kapal-kapal berukuran lebih besar.

Kini, Slok Shipping beroperasi secara luas memenuhi kebutuhan kapal canggih dari pengusaha offshore migas. Perusahaan ini memiliki lebih dari 20 kapal-kapal canggih, yang membuat mereka menjadi salah satu pemain terbesar di Afrika.

Langkah brilian dan semangat yang luar biasa, menempatkan Kalu memperoleh kesuksesan dalam usia yang masih muda. Tidak hanya itu, ia juga pandai dalam membangun jaringan  bisnis. Bakat inilah yang kelak dikemudian hari, mengantarkannya sebagai orang kaya ke 26 di Afrika menurut catatan Forbes. 

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×