kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Paradise Papers: Mengenal perusahaan hukum Appleby


Senin, 06 November 2017 / 08:12 WIB
Paradise Papers: Mengenal perusahaan hukum Appleby


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. International Consortium of Investigative Journalist (ICIJ) kembali merilis hasil investigasi global mengenai rahasia finansial kaum kaya dan berkuasa. Laporan ini dinamakan Paradise Papers.  

Berdasarkan laporan yang diterima Kontan.co.id, bekerjasama dengan Suddeutsche Zeitung dan 94 media partner lainnya, ICIJ menyaring lebih dari 13,4 juta file bocor berasal dari firma hukum offshore prestisius Appleby, perusahaan keluarga kecil dan terpercaya Asiaciti dan dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di 19 jurisdiksi rahasia.

Informasi saja, Appleby didirikan pada 1889 di wilayah koloni Inggris Bermuda sebagai perusahaan swasta dari Mayor Reginald Woodifield Appleby. Dia adalah seorang pria yang sangat tegas dengan prisip "mereka yang melihat semua pajak sebagai penyiksaan terakhir manusia atas segala penyiksaan, harus dilawan dengan segala cara."

Sekelumit kisah Appleby

Ketika Robert Woods, mantan polisi dari Liverpool, mengambil pekerjaan pada awal tahun 2006 sebagai manajer kepatuhan untuk Appleby, firma hukum offshore global, dia bergabung dengan sebuah organisasi yang memiliki banyak masalah.

Kantor Appleby di Cayman Islands tempat dia bekerja, misalnya, memiliki lebih dari 600 klien di buku catatannya dengan label "tidak sesuai". Ini artinya, perusahaan tersebut tidak memiliki ID, informasi kontak atau informasi khusus yang diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan ini tidak mendirikan perusahaan cangkang dan struktur lainnya untuk para kriminal atau politisi korup.

Lima tahun setelah Woods bergabung di perusahaan tersebut, dia menjabat sebagai direktur kepatuhan. Namun, banyak hal berubah menjadi lebih baik. Hal ini tampak dari hasil presentasi PowerPoint yang telah ia himpun menjelang akhir 2011.

Tayangan slide 44 halaman, yang menampilkan gambar dari drama mafia di HBO "The Sopranos", mengingatkan mengenai sejarah dari Appleby. Dari bahan presentasi berjudul "Terrorist Financing Offences", terdapat catatan: "Kami memiliki kasus saat ini di mana kami duduk di atas sekitar 400K perusahaan yang sudah pasti tercemar dan tidak mudah untuk ditangani."

Dalam kasus lain, catatan Woods mengindikasikan, Appleby mengatur transaksi seorang klien untuk membeli properti di London dan menerima uang atas namanya 'tanpa pertanyaan'. Appleby kemudian mengetahui, transaksi tersebut dimiliki oleh mantan pejabat Pakistan yang dituduh telah menggelapkan uang publik dan menyusupkan dana yang diduga hasil korupsi ke dalam bisnisnya.

"Beberapa omong kosong yang kami terima sangat menakjubkan dan benar-benar menakjubkan," demikian penjelasan presentasi dalam slide tersebut.

Bocornya 6,8 juta catatan rahasia mengungkapkan, bagaimana Appleby kadang-kadang gagal untuk mempertahankan klien yang dipertanyakan - sebelum PowerPoint 2011 Woods dan sejak saat itu. Dokumen tersebut mengungkapkan rahasia kehidupan politisi dan para penipu ulung di luar negeri, serta strategi penghindaran pajak rumit yang dilakukan oleh Apple, Nike dan perusahaan raksasa lainnya.

Email, catatan klien, aplikasi bank, dokumen pengadilan dan file lainnya yang diperoleh oleh surat kabar Jerman Süddeutsche Zeitung, kemudian dibagikan kepada Konsorsium Investigasi Internasional (ICIJ) dan organisasi media lainnya. Mereka mewakili kerja keras Appleby dari tahun 1950 sampai 2016. Berkas-berkas tersebut mencakup dokumen dari divisi layanan korporat perusahaan, yang menjadi independen di 2016 dengan nama Estera.

Appleby tidak memberi jawaban secara terperinci atas pertanyaan ICIJ. Sebagai gantinya, perusahaan merilis sebuah pernyataan di media online yang mengatakan bahwa perusahaan tersebut berkomitmen terhadap standar yang tinggi. Setelah penyelidikan menyeluruh dan penuh semangat, Appleby mengatakan, pihaknya menolak tuduhan pelanggaran oleh perusahaan atau kliennya. Estera tidak menanggapi pertanyaan.

"Kami adalah firma hukum luar negeri yang memberi saran kepada klien tentang cara yang sah dan halal untuk menjalankan bisnis mereka. Kami tidak menoleransi perilaku ilegal. Memang benar bahwa kita tidak sempurna. Di mana saat kami menemukan ada kesalahan telah terjadi, kami langsung bertindak cepat untuk melakukan sesuatu dengan benar dan kami langsung mengeluarkan pemberitahuan yang diperlukan kepada pihak yang berwenang. "

Appleby, yang didirikan di Bermuda, adalah salah satu firma hukum luar negeri paling bergengsi di dunia. Meskipun Appleby bukan penasihat pajak, firma berusia 119 tahun tersebut adalah anggota terkemuka dari jaringan global pengacara, akuntan, bankir dan operator lainnya yang mengatur dan mengelola perusahaan offshore dan rekening bank untuk klien yang ingin menghindari pajak atau menjaga agar rahasia keuangan mereka tetap aman.

Selain membantu mendirikan perusahaan cangkang, trust dan anak usaha offshore lainnya, perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha, afiliasi, dan unit bisnis yang menyusun wesel, mewakili klien yang terlibat dalam proses pengadilan atas kecelakaan kerja atau perceraian dan menasihati perusahaan. Amerika Utara merupakan klien terbesar Appleby.

Appleby melihat dirinya sebagai pemimpin industri, dan membuktikan kepada dunia bahwa industri offshore dapat beroperasi secara bersih dan profesional. "Kami memberikan saran inovatif, tepat waktu dan kode etik," demikian salah satu bunyi iklan brosur Appleby yang terdiri atas delapan halaman.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×