kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan rumah di AS melonjak mendekati rekor tertingginya dalam dua tahun


Kamis, 23 Januari 2020 / 05:30 WIB
Penjualan rumah di AS melonjak mendekati rekor tertingginya dalam dua tahun


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penjualan rumah di Amerika Serikat melonjak ke level tertinggi dalam hampir dua tahun pada Desember 2019, menjadi indikasi baru bahwa tingkat hipotek yang lebih rendah membantu pasar perumahan untuk kembali mendapat momentum setelah menyentuh level terendah pada 2018.

Mengutip Reuters, laporan dari National Association of Realtors (NAR) pada Rabu (22/1) diikuti data pemerintah pekan lalu menunjukkan pembangunan rumah kembali melaju ke level tertinggi dalam 13 tahun pada Desember.

Baca Juga: Data pembangunan perumahan AS naik pada Desember, menambah optimisme ekspansi ekonomi

Momentum pasar perumahan yang diperbarui dapat memudarkan beberapa tekanan ekonomi, salah satunya dari sektor manufaktur karena mencairnya ketegangan perdagangan AS-China dan diimbangi oleh penangguhan produksi pesawat Boeing karena masalah pesawat 737 MAX.

"Sektor perumahan yang sebelumnya melemah akan rebound, tetapi sektor manufaktur akan melanjutkan perlambatan," kata Joel Naroff, kepala ekonom Naroff Economic Advisors seperti dikutip Reuters.

Penjualan rumah meningkat 3,6% secara tahunan menjadi 5,54 juta unit pada Desember, level tertinggi sejak Februari 2018 yang didorong oleh lonjakan penjualan unit rumah multi keluarga dan keuntungan di rumah tunggal. 

Pasar perumahan didukung oleh suku bunga hipotek yang lebih murah setelah The Fed memangkas suku bunga tiga kali di tahun lalu. Tingkat hipotek tetap 30 tahun turun menjadi rata-rata 3,65% dari puncaknya 4,94% pada November 2018, menurut data dari lembaga keuangan hipotek Freddie Mac.

Tetapi sektor perumahan tetap terkendala oleh kurangnya pasokan rumah, terutama di segmen pasar yang harganya lebih murah karena kekurangan lahan dan tenaga kerja.

Menurut NAR, penjualan rumah dengan harga di bawah US$ 100.000 turun 14% dari tahun sebelumnya.

"Namun, dengan meningkatnya pendapatan, lebih banyak rumah tangga terbentuk dan tingkat hipotek yang rendah, permintaan perumahan tetap kuat untuk menjaga aktivitas penjualan rumah pada tingkat tinggi, meskipun kemungkinan sedikit berubah dari tahun 2019," kata Ben Ayers, ekonom senior Nationwide seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: China catat pertumbuhan ekonomi terlemah dalam hampir 30 tahun akibat perang dagang

Di sisi lain, pasokan rumah pada Desember hanya 1,40 juta unit, turun 14,6% dari November dan turun 8,5% dari Desember 2018. Ini adalah rekor terndah dalam pasokan rumah.

Akibatnya, harga rumah rata-rata naik 7,8% dari tahun lalu, terbesar sejak Januari 2016 menjadi US$ 274.500 pada Desember. Harga rumah sepanjang 2019 naik 4,8%.




TERBARU

[X]
×