kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan semen mendaki di Agustus


Jumat, 15 September 2017 / 12:42 WIB
 Penjualan semen mendaki di Agustus


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Penjualan semen di bulan Agustus mulai menggeliat. Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), bulan Agustus 2017 lalu penjualan semen tercatat sebanyak 6,47 juta ton. Jumlah ini meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan penjualan di bulan Agustus turut memberi andil terhadap penjualan semen dalam negeri secara keseluruhan. Periode Januari-Agustus 2017, penjualan semen domestik mencapai 40,05 juta ton. Jumlah tersebut naik 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 39,06 juta ton.

Ketua Umum ASI Widodo Santoso mengatakan, mulai lancarnya proyek pembangunan infrastruktur di beberapa wilayah menjadi salah satu pemacu tumbuhnya penjualan semen domestik. Sekadar catatan, tren peningkatan penjualan semen yang signifikan terjadi di kawasan Jawa dan Sumatra. Konsumsi semen secara year on year (yoy) di wilayah Jawa naik 10,5%, sementara Sumatra tumbuh sekitar 3%.

Widodo menambahkan, penjualan semen pada periode bulan Januari sampai Agustus 2017 di wilayah Jawa mencapai 23,34 juta ton. Sedangkan penjualan semen di wilayah Sumatra sebesar 8,63 juta ton.

Widodo berharap, dengan tren penjualan yang positif, pabrikan semen akan tetap stabil hingga akhir tahun. "Harapannya utilisasi (kapasitas terpakai) keseluruhan bisa sekitar 70%," ujar Widodo kepada KONTAN, Kamis (14/9).

Asal tahu saja, utilisasi pabrik semen saat ini masih jauh dari kapasitas terpasang yang mencapai 107 juta ton per tahun. Jumlah tersebut akan terus bertambah sering beroperasinya pabrik-pabrik semen baru dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

Segera moratorium

Melihat masih suramnya industri semen dalam negeri, ASI mengharapkan kepada pemerintah agar menghentikan sementara atau moratorium izin pendirian pabrik semen baru di dalam negeri. ASI meminta, izin pembangunan pabrik baru dapat diberikan lagi setelah konsumsi nasional mendekati kapasitas terpasang saat ini.

Tidak heran, guna mengatasi kelebihan pasokan (oversupply) dan lebih mendongkrak penjualan, para produsen semen mulai melirik pasar ekspor. Berdasarkan prognosa ASI, ekspor semen dan clinker tahun 2017 ini mencapai 2,85 juta ton.

Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Antonius Marcos mengatakan, ekspor semen dapat menjadi alternatif peningkatan penjualan saat permintaan lokal lesu.

PT Holcim Indonesia Tbk juga yakin, ekspor menjadi satu solusi di tengah stagnasi penjualan semen di dalam negeri. Apalagi Holcim memiliki jaringan perusahaan yang besar di luar negeri yakni Lafarge Holcim Group. "Dengan makin banyaknya para pemain baru semen dalam tiga tahun terakhir ini, pasar ekspor menjadi alternatif solusi yang cukup menjanjikan," ujar Gary Schutz, Chief Executive Officer Holcim Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×