kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perry Warjiyo: Saya pro stabilitas dan pro pertumbuhan


Kamis, 24 Mei 2018 / 14:15 WIB
Perry Warjiyo: Saya pro stabilitas dan pro pertumbuhan
ILUSTRASI.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perry Warjiyo resmi menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) setelah dilantik Mahkamah Agung (MA), Kamis (24/5). Perry akan menduduki jabatan itu untuk periode 2018-2023 menggantikan Agus Martowardojo.

Perry mengatakan, hal pertama yang akan dilakukan sebagai Gubernur BI yang baru, yaitu membawa BI untuk secara penuh menjalankan mandatnya menjaga stabilitas ekonomi perekonomian. Khususnya, inflasi dan nilai tukar rupiah.

Tapi kata Perry, dalam menjaga hal tersebut, ia tetap memposisikan BI untuk juga mendukung upaya-upaya pertumbuhan ekonomi "Saya adalah yang pro stability, tetapi juga pro growth," ujarnya usai dilantik MA, Kamis siang.

Menurut Perry, menjaga stabilitas merupakan mandat BI. Dukungan terhadap stabilitas akan dilakukan melalui kebijakan moneter.

Sedangkan, untuk mendukung pertumbuhan, akan dilakukan BI melalui empat instrumen kebijakan lainnya. Pertama, merelaksasi kebijakan makroprudensial, terutama untuk mendorong sektor perumahan.

"Sebab, perumahan yang menjadi leading sektor pada ekonomi. Dengan mendorong sektor perumahan, insya Allah pertumbuhan akan terdorong," papar Perry.

Kedua, mempercepat pendalaman pasar keuangan, khususnya  pembiayaan infrastruktur melalui sekuritas atau berbagai obligasi. BI, lanjut Perry, tentu akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemkeu).

Ketiga, kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung strategi nasional ekonomi dan keuangan digital. Sistem pembayaran yang dimaksud, baik melalui gerbang pembayaran nasional (GPN), elektronifikasi bantuan sosial (bansos), dan pengembangan financial technology (fintech).

Keempat, memperkuat akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik pengembangan industri halal Indonesia, sektor keuangan syariah, maupun riset, edukasi, dan kampanye gaya hidup halal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×