kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peternak mendorong industrialisasi peternakan unggas lokal


Kamis, 22 Februari 2018 / 20:43 WIB
Peternak mendorong industrialisasi peternakan unggas lokal
ILUSTRASI. Peternakan ayam


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) tengah mendorong industrialisasi peternakan unggas lokal yang berdaya saing untuk meningkatkan produksi dan melakukan penetrasi pasar yang lebih luas.

Ketua Umum Himpuli Ade M. Zulkarnaen mengatakan, pengembangan unggas lokal ini sesuai dengan amanat Undang-undang Peternakan dan Kesehatan Hewan yang menyatakan bahwa pembudidayaan dan pemulihan harus mengoptimalkan pemanfaatan keanekaragaman hayati dan pelestarian sumber daya genetik asli Indonesia.

Menurut Ade, saat ini sudah ada 15 pembibitan yang bisa memproduksi unggas lokal dalam jumlah yang besar. Pembibitan ini pun sudah terstruktur dan sesuai dengan standar good breeding practice.

"Ada beberapa pembibit yang bisa memproduksi sekitar 6-8 juta day old chicken (DOC) per tahun, ada yang 5,2 juta DOC. Intinya sudah ada pembibitan ayam kampung dalam tahap besar," kata Ade.

Ade mengatakan, selama ini unggas lokal hanya dikembangkan secara back yard farming saja. Padahal, unggas lokal ini dapat dikembangkan dengan besar.

Dengan adanya industrialisasi ini, Ade mengatakan akan ada potensi penambahan produksi sebesar 20%. "Kalau dari data Kementerian Pertanian produksi ayam kampung sebanyak 319 juta ekor. Maka produksi ayam akan bertambah 20%," ujar Ade.

Tak hanya ayam kampung, Ade pun memperkirakan produksi bebek akan bertambah 20% dari produksi yang sebelumnya berkisar 50 juta ekor dalam setahun.

Ade pun optimistis angka produksi ini dapat tercapai. Terlebih, saat ini pemerintah pun mulai menunjukkan kepeduliannya kepada unggas lokal dengan pendampingan dalam memperbaiki mutu genetik dan memberikan sertifikasi berdaya saing.

Dia pun berpendapat kebutuhan unggas lokal selalu bertambah. Yang perlu dilakukan adalah menciptakan pasar dan mengenalkan produk unggas lokal ini sehingga potensinya dalam terserap pasar lebih besar.,

Diperkirakan, pada Maret mendatang akan dilakukan ekspor ayam lokal ke Myanmar. Indonesia pun akan melakukan ekspor unggas lokal ke Malaysia, saat ini Indonesia tengah menunggu kedatangan tim audit Malaysia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×