kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,98   5,63   0.61%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Proyeksi analis soal bank incaran BCA


Kamis, 22 Juni 2017 / 16:55 WIB
Proyeksi analis soal bank incaran BCA


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kriteria bank yang akan diakuisisi PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mulai terkuak. Baru-baru ini, Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja menyebut salah satu kriteria bank yang diincar adalah yang bisa mendukung langkah BCA lebih getol masuk ke digital banking. Nantinya, bank hasil incaran tersebut harus siap dikonversi ke digital banking.

Sejumlah analis mengatakan, sebelum mengakuisisi bank incaran, BCA diperkiraan sudah menyiapkan beberapa pertimbangan. “Salah satunya, nilai buku atau price to book value (PBV),” ujar Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, Kamis (22/6).

Menurut Hans, PBV rata rata perbankan adalah sebesar 2 sampai 2,5 kali. Jika bank target akuisisi ini mempunyai PBV di atas itu, maka bank target sudah kemahalan.

Sebagai gambaran, saat ini, ada tiga bank terstatus terbuka yang berpotensi menjadi incaran BCA. Tiga bank ini adalah Bank Agris, Bank Ganesha dan Bank Harda Internasional.

Berdasarkan catatan KONTAN, dari empat bank, yang mempunyai nilai buku di bawah 2,5 kali ada dua, yaitu Bank Ganesha dan Bank Harda yaitu masing masing 0,47x, 1,29x dan 2,35x. Sedangkan, Bank Agris tercatat memiliki PBV 4,3 kali.

Sementara, Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities mengatakan, sebelum mengakuisisi bank, BCA tentu mempunyai beberapa pertimbangan yaitu tingkat kesehatan dan non performing loan (NPL).

“Apalagi BCA merupakan bank besar, jika ada masalah di bank target akuisisi, maka hal ini akan mempengaruhi kepercayaan terhadap BCA,” ujar Edwin.

Menurut Edwin, bank target akuisisi juga harus mempunyai keahlian yang sesuai dengan yang diinginkan BCA terkait digital banking.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×