kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stabilitas sistem keuangan kuartal II normal


Jumat, 28 Juli 2017 / 11:52 WIB
Stabilitas sistem keuangan kuartal II normal


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengumumkan stabilitas sistem keuangan Indonesia pada kuartal II 2017 dalam kondisi normal. Ini berdasarkan hasil pemantauan dan penilaian atas perkembangan moneter, fiskal, makroprudensial, sistem pembayaran, pasar modal, pasar Surat Berharga Negara (SBN), perbankan, lembaga keuangan non bank, dan penjaminan simpanan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kondisi sektor keuangan dalam posisi normal stabil. Hal ini ditopang oleh deflasi harga pangan, inflasi pada masa Lebaran yang relatif rendah dibandingkan tahun sebelumnya, peningkatan jumlah rekening simpanan yang signifikan serta penerimaan perpajakan semester I yang relatif stabil.

“Jadi, hal yang sifatnya positif adalah ekonomi tetap berjalan baik,” kata Sri Mulyani di kantornya, Jumat (28/7).

Namun, melihat hal ini, Sri Mulyani bilang pihaknya akan tetap waspada terhadap tekanan-tekanan dari luar maupun dalam. Faktor dari luar misalnya dari sisi kebijakan federel reserve, outlook dari fiskalnya di Amerikat sendiri, dan geopolitik maupun harga komoditas.

“Serta kondisi di Asia terutama kondisi perekonomian terbesar ke dua yaitu China,” katanya.

Sementara dari dalam negeri, perlu diperhatikan adanya mungkin berbagai macam indikasi yang harus diteliti lebih lanjut, yakni dari sektor keuangan misalnya pertumbuhan kredit. Adapun dari sisi sektor riil yaitu denyut atau komposisi dari kegiatan ekonomi.

“Apakah itu dari retail yang barangkali lebih membuat headline, tapi juga sektor lain seperti pertambangan dan kemudian sektor seperti ekspor,” ujar dia.

Ia melanjutkan, daya beli masyarakat juga perlu dilihat walaupun inflasinya cukup rendah bila dibandingkan Lebaran tahun lalu. “Adanya keluhan dari masyarakat terutama dari yang kelas menengah, kita lihat dari LPS juga memberi perkembangan yang menarik jumlah account baru di level kecil,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×