kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tensi global memanas, investor pasar berkembang lirik China


Selasa, 17 April 2018 / 08:45 WIB
Tensi global memanas, investor pasar berkembang lirik China


Reporter: Rizki Caturini | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ketegangan di Timur Tengah dan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia membuat ketidakpastian global kian tinggi. Ini berpotensi membuat investor pasar berkembang akan mengalihkan aset mereka ke China.

Per Hammarlund, Kepala Strategi Pasar Berkembang SEB Stockholm berpendapat, investor rasanya harus mulai terbiasa dengan volatilitas di pasar keuangan. Tapi aset di pasar berkembang akan mendapat dukungan dari fundamental ekonomi global yang kuat sepanjang 2018 ini.

"Ketidakpastian kebijakan perdagangan dan kegelisahan pasar akan menghantui pasar sampai Agustus 2018, sebelum kampanye pemilu jangka menengah di Washington akan mencuri perhatian pasar," kata Hammarlund seperti dikutip Bloomberg.

Para ekonom memperkirakan ekonomi China tumbuh 6,8% pada kuartal I 2018 secara year on year (yoy). Dalam waktu dekat, Pemerintah China juga akan mengumumkan data penjualan ritel, produksi pabrik serta data investasi fixed asset.

Selain China, investor juga akan mengawasi data-data ekonomi negara berkembang lainnya seperti inflasi Brasil yang akan diumumkan pekan ini. Negara ini telah memasuki fase akhir pelonggaran moneter yang membuat suku bunga negara ini mencapai ke rekor terendah. Sementara inflasi berpotensi mengalami percepatan karena peningkatan harga produk konsumsi yang diatur pemerintah.

Investor juga akan menunggu data ekonomi Kolombia seperti penjualan ritel dan data industri di bulan Februari 2018. Suku bunga tampaknya akan dinaikkan beberapa kali oleh bank sentral di tahun ini. Reli mata uang peso Kolombia di tahun ini membuat mata uang ini memiliki kinerja terbaik di dunia.

Data makro Polandia untuk Maret 2018 termasuk data upah, pekerjaan, produksi industri juga akan menjadi perhitungan investor. Data itu untuk memastikan apakah pertumbuhan ekonomi negara ini terus solid.

Menteri Keuangan Polandia Teresa Czerwinska mengatakan, pihaknya sedang menunggu peningkatan peringkat setelah S&P Global Ratings menaikkan prospeknya menjadi positif dari stabil.

Adapun Indonesia, menurut prediksi ekonom, kemungkinan masih menjaga suku bunga di level 4,25% dalam Rapat Dewan Gubernur pekan ini.




TERBARU

[X]
×