kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tom-Judy Love: Pasangan penuh cinta


Rabu, 21 November 2012 / 09:53 WIB
ILUSTRASI. Ayam Saus Tiram yang cukup untuk 8 porsi piring sekeluarga. dok/Dapur Kobe


Sumber: Harian KONTAN, Selasa, 20 November 2012 | Editor: Catur Ari

Pasangan mana yang tidak iri melihat Tom dan Judy Love? Di usianya yang tidak lagi muda, yakni 75 tahun dan 74 tahun, mereka hidup harmonis bersama sebagai suami-istri. Keduanya tetap kompak mengembangkan bisnis pompa bensin lengkap dengan convenience store yang telah berusia 48 tahun. Per september lalu, mereka berhasil mengumpulkan kekayaan lebih dari US$ 3,5 miliar, dan tercatat sebagai orang tajir ke-113 di dunia versi Forbes.

Stasiun pengisian bahan bakar Love merupakan salah satu tempat favorit warga Amerika Serikat (AS) untuk mengisi bahan bakar kendaraan. Maklum, pompa bensin ini dilengkapi dengan tempat peristirahatan sementara bagi pengguna kendaraan.

Pasangan ini mengelola 260 pompa bensin di seantero AS. Menurut situs resmi, Love mengelola dua fasilitas usaha. Pertama, pompa bensin plus convenience strore yang diberi nama Country Stores. Kedua, rest area yang ditempatkan di kawasan jalan tol, dan juga mengelola gerai makanan seperti restoran Arby's dan Carl's Jr.

Fasilitas ini disebut Travel Stops. Love kini mempekerjakan 8.000 pekerja di 39 negara bagian.

Menurut surat kabar setempat, Tom awalnya sempat bertugas dalam kesatuan marinir dan dikenal unggul dalam sekolah sepakbola. Tapi ia putus sekolah dan memilih mengejar karier di jalur kewirausahaan.

Bisnis minyak mengalir deras dalam darah Tom. Ayahnya, FC Love, sempat menjabat sebagai presiden direktur perusahaan petrokimia bernama Kerr-McGee Corp. Namun, sebelum melihat peluang dalam bisnis pompa bensin, Tom mencoba peruntungannya mengelola usaha restoran dan pencucian mobil.

Rantai bisnis Tom dan Judy Love pertama kali berdiri pada tahun 1964. Usia pernikahan mereka masih tiga tahun ketika itu. Mereka menyewa stasiun pompa bensin di Watonga, Oklahoma.

Tempat usaha yang mereka sewa US$ 5.000 itu diberi nama Musket Corp. Berkat kegigihan mereka, tak butuh waktu lama untuk mengembangkan bisnis. Satu per satu, mereka kembali membuka stasiun pompa bensin baru di kota-kota kecil terdekat.

Hanya beberapa tahun berselang, seperti dilansir Record Journal, Musket Corp telah memiliki 40 stasiun pompa bensin. Tom berpendapat, bisnisnya berkembang lantaran loyalitas pelanggan. Selain itu, tak terlepas dari upayanya menjaga pompa bensin tetap mengalir penuh selama 24 jam dalam satu hari dan 7 hari dalam satu minggu, serta menjaga kebersihan fasilitas.

Pada tahun 1972, Tom dan Judy pertama kali membuka stasiun pompa bensin yang dikombinasikan dengan toko. Fasilitas ini kemudian dikenal sebagai Country Stores. Saat itu, investasi awal mereka terbilang lumayan minim, yaitu sekitar US$ 300.000 untuk setiap titik lokasi.

Enam tahun kemudian, Tom mendirikan Love's Country Stores Inc. Perusahaan keluarga ini mengurusi seluruh stasiun pompa bensin Country Stores. Sampai pada dekade terakhir, Love's Country Stores tercatat memiliki lebih dari 100 stasiun pompa bensin yang dikombinasikan dengan toko.

Sekitar tahun 1980-an, Tom dan Judy berpikir untuk melakukan ekspansi bisnis antarnegara. Mereka meluncurkan Travel Stop pertama di Amarillo, Texas. Konsep Travel Stop ini juga menyasar pengemudi truk dan para supir. Fasilitas ini yang disediakan seperti tempat mandi, pos antar surat, serta mesin cuci.

Konsep ini mendapat sambutan hangat dari pengemudi kendaraan dan truk. Hal ini yang memberanikan pasangan suami istri kaya-raya versi majalah Forbes itu melakukan ekspansi hingga ke Arkansas, Kansas, Colorado dan New Mexico.

Kemudian, pada Desember 1986, Tom dan Judy Love sepakat menyulihkan nama perusahaan mereka dari Love's Country Stores Inc menjadi Love's Travel Stop & Country Stores Inc.

Pasangan yang dikaruniai empat orang anak ini tercatat memiliki 125 toko dan tempat perhentian truk pada awal 1990. Sebanyak 70 di antaranya berada di Oklahoma, dengan memperkerjakan lebih dari 2.000 karyawan.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×