kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tunggu data tenaga kerja AS, sterling sepak dollar


Kamis, 04 Januari 2018 / 18:21 WIB
Tunggu data tenaga kerja AS, sterling sepak dollar


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) terlihat melemah dihadapan poundsterling. Padahal Inggris minim sentimen dan terdapat sejumlah rilis data penting untuk Amerika Serikat malam ini. Dengan demikian, dollar berpeluang untuk membalik arah dan ungguli sterling.

Dalam perdagangan hari Kamis (4/1) pukul 20:46 WIB, pasangan GBP/USD di pasar spot terlihat menguat 0,17% ke level US$ 1,3544. Dalam sepekan, pasangan ini sudah menguat 0,75% dari posisi US$ 1,3443.

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menjelaskan, penguatan dalam beberapa hari terakhir ini merupakan rebound teknikal yang merespon melemahnya dollar di awal tahun. Padahal Inggris relatif minim sentimen dihadadapan sejumlah data tenaga kerja Amerika Serikat.

"Sterling berhasil menguat karena teknikal rebound dari penurunan dollar kemarin, namun fundamental cenderung positif ke AS," jelas Alwi, Kamis (4/1).

Sentimen positif sedang meliput Amerika Serikat. Rilis rapat dewan gubernur The Federal Reserve alias Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan sinyal kenaikan suku bunga tiga kali di tahun 2018. Belum lagi The Fed juga menyoroti isu tenaga kerja yang tetap solid, meski ada beberapa pejabat yang meragukan kenaikan suku bunga karena inflasi masih rendah.

Namun kekhawatiran ini berhasil diredam saat pejabat The Fed juga membahas potensi Reformasi Pajak AS akan meningkatkan inflasi.

Kekuatan dollar juga didukung oleh data tenaga kerja swasta alias ADP Non-Farm Employment Change yang dibukukan kuat di level 250.000 melampaui harapan pasar dan realisasi sebelumnya. Sedangkan dari sisi Inggris, sentimen tidak seseru AS.

"Inggris ada data Services PMI yang meski tumbuh tapi tidak terlalu menarik dibandingkan AS. Ini menjadi alasan kenapa bakal terjadi profit taking," jelas Alwi.

Asal tahu saja, data yang dimaksud adalah Indeks Belanja Manufaktur sektor Serivces (Services PMI) Inggris periode Desember dibukukan naik ke level 54,2 yang mana lebih bagus dari realisasi dan ekspektasi pasar.

Untungnya di pengujung 2017, Inggris sudah memasuki tahap negosiasi Brexit kedua. Dengan demikian, bila terdapat perkembangan yang positif, Alwi yakin poundsterling dapat unggul sesaat.

Untuk perdagangan esok Jumat (5/1), Alwi melihat dollar masih akan unggul lantaran terdapat data tenaga kerja versi negeri dan gaji yang akan rilis besok dan didukung oleh gerak grafik teknikal yang bersi pola bearish engulfing. Bila rilis data tenaga kerja hari ini dan esok bagus dan sesuai dengan tren pertumbuhan ekonomi AS saat ini, maka dollar akan naik. Atas pertimbangan tersebut, ia beri rekomendasi Sell on Strength.

Support: 1,3456 - 1,3395 - 1,3365
Resistance: 1,3550 - 1,3615 - 1,3670

 



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×