kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ahli biokimia yang kaya raya dari sepatu (1)


Selasa, 19 April 2016 / 14:26 WIB
Ahli biokimia yang kaya raya dari sepatu (1)


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Tri Adi

James "Jim" Davis tak menyangka bahwa takdirnya bakal menjadi miliarder sepatu olahraga. Awalnya, pemilik perusahaan sepatu New Balance ini bercita-cita menjadi dokter. Bahkan, awal karier Jim pun di biokimia, sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Namun, keputusannya membeli New Balance di 1972 mengubah hidupnya. Kala itu, New Balance hanyalah perusahaan sepatu kecil di Amerika. Lewat New Balance, harta Jim membesar hingga US$ 5,1 miliar.

James S. Davis atau populer disebut Jim Davis, lahir 73 tahun silam di Brookline, Massachusetts,  Amerika Serikat. Miliarder pemilik New Balance Athletic Shoe Inc ini tidak menyangka bisa kaya raya sebagai pembuat sepatu olahraga.

Jim menjalani hidupnya sama seperti anak kecil kebanyakan. Jim bercita-cita ingin menjadi dokter. Namun, Jim menyadari bahwa ia tidak menyukai sekolah berlama-lama, hingga akhirnya Jim memilih jurusan biokimia di Middlebury College pada tahun 1966.

Selepas kuliah, Jim menapaki dunia kerja dengan menjual peralatan biologi dan kimia. Dia menjabat manajer pemasaran untuk divisi Terapan Geodata Sistem Techven Associates of Cambridge, Massachusetts.

Dia juga menjadi insinyur di LFE Corporation di Waltham, Massachusetts. Selang beberapa tahun, Jim mengambil satu langkah besar pada 1972. Kala itu, dia memutuskan menguras tabungan untuk membeli perusahaan kecil bernama New Balance.

"Aku tahu sedikit tentang barang olahraga tapi tidak tentang alas kaki," tutur Jim seperti dikutip Sports Business Daily. Ibarat investment banker, tangan dingin Jim yang ahli kimia ternyata mampu mengubah haluan bisnis New Balance.

Gambaran saja, penjualan New Balance di seluruh dunia hanya sebesar US$ 210 juta di 1991 silam. Di tangan pria berusia 72 tahun ini, rapor kinerja New Balance melesat lima kali lipat menjadi sebesar
US$ 1,3 miliar pada tahun 2003.

Jim berbagi cerita tentang resep rahasia untuk mendongkrak penjualan perusahaan. Menurutnya, tata kelola organisasi yang baik merupakan kunci utama untuk bisa memiliki tim yang kuat untuk membangun perusahaan.

Ia mengaku sangat beruntung memiliki manajer yang setia sejak lama. Dalam timnya, selama ini hampir tidak ada pergantian manajemen yang signifikan. Hasilnya, kestabilan dalam organisasi tercipta sehingga karyawan bisa fokus memahami keinginan konsumen yang terus berubah.

Selain memiliki tim yang kompak, Jim jeli memilih orang-orang kepercayaan. Jim memilih orang yang loyal sekaligus kompeten di bidangnya. Sebagian besar karyawan Jim telah bekerja selama lebih dari sepuluh tahun.

"Jadi, saya pikir itulah yang membuat sebuah organisasi sukses," imbuh Jim. Selain tim yang hebat, diversifikasi juga menjadi kunci perkembangan bisnis New Balance.

Awalnya, New Balance hanya memproduksi sepatu olahraga. Seiring berjalannya waktu, New Balance ekspansi ke produk pakaian dan peralatan.

Saat ini, New Balance dikenal dunia sebagai salah satu produsen sepatu olahraga yang memiliki kualitas bagus. Kapasitas produksi New Balance mencapai empat juta pasang sepatu per tahun.

Di tengah perlambatan ekonomi, produsen sepatu yang berbasis di Boston ini bahkan membuka markas baru dengan mengucurkan dana sebesar US$ 500 juta di September 2015. Boston Landing merupakan komplek yang terdiri dari pusat olahraga dengan lintasan indoor, hotel dan stasiun kereta api komuter.

Dalam membangun kerajaan bisnis, Jim ditolong sang istri, Anne Davis. Anne bergabung ke New Balance sejak 1977. Saat ini ia menjabat sebagai Vice Chairman New Balance.

Selain New Balance, pundi-pundi kekayaan Davis juga bertambah dari bisnis properti komersial dan hotel di kawasan Gloucester, Massachusetts. Dus, harta kekayaan Jim pun terus bertambah.

Hitungan Forbes, harta bapak dua anak ini mencapai US$ 5,1 miliar per April 2016. Harta jumbo ini menempatkannya sebagai orang terkaya ke-96 di Amerika Serikat.                                  


(Bersambung)




TERBARU

[X]
×