Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Angin topan Lekima yang menerjang wilayah China Timur pada Sabtu pagi (10/8) tidak hanya menyebabkan korban jiwa dan kerusakan di wilayah tersebut. Bencana tersebut juga memaksa sejumlah layanan transportasi dari dan menuju Shanghai harus ditangguhkan.
Lekima telah menewaskan 32 orang dan sebanyak 16 orang juga hilang. Bencana itu juga telah menyebabkan 3.000 rumah rusak sehingga lebih dari 1 juta orang penduduk Shanghai dan Provinsi Zhejiang terpaksa dievakuasi.
Lekima juga memaksa Shanghai untuk menangguhkan sejumlah layanan transportasi. Maskapai Air China Ltd., China Eastern Airlines Corp dan China Southern Airlines Co membatalkan penerbangan. Sementara maskapai penerbangan Taiwan membatalkan sekitar 520 penerbangan internasional dan domestik.
Baca Juga: Ada sirkulasi "Eddy", BMKG perpanjang status peringatan gelombang tinggi
Mengutip Bloomberg, Minggu (11/8), badai topan itu disebut telah menyebabkan kerugian ekonomi langsung hingga CNY 15,8 miliar (US$ 2,2 miliar) di China.
Pusat keuangan utama di Cina Daratan telah bersiap untuk Lekima setelah topan melanda Taiwan dan mempengaruhi Jepang. Kantor pemerintah, sekolah dan bisnis, termasuk pasar keuangan ditutup di Taiwan utara pada Jumat lalu. Lebih dari 50.000 rumah kehilangan pasokan listrik pada Kamis malam, meskipun sebagian besar listrik dipulihkan pada Jumat pagi.
Pusat Meteorologi Nasional China memang telah menurunkan status waspada di wilayah Shanghai dan Provinsi Zhejiang dari oranye ke kuning. Bandara Shanghai dan Hangzhou telah memulihkan operasi secara bertahap.
Baca Juga: Topan Wipha bakal menerjang Hong Hong, pasar keuangan tutup lebih awal
Seperti diketahui Cina memiliki sistem kode warna empat tingkat untuk cuaca buruk dengan merah menjadi yang paling serius, diikuti oleh oranye, kuning, dan biru.
