kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Amerika Serikat menuduh China mensponsori pencurian teknologi rahasia GE


Rabu, 24 April 2019 / 16:33 WIB
Amerika Serikat menuduh China mensponsori pencurian teknologi rahasia GE


Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemerintah Amerika Serikat telah melayangkan tuduhan terhadap seorang insinyur General Electric (GE) dan pengusaha asal China atas tuduhan pencurian teknologi rahasia untuk serahkan kepada Beijing.

Seperti diberitakan CNN, Departemen Kehakiman AS mengatakan pihaknya telah menuduh mantan karyawan Zheng Xiaoqing dan pengusaha China Zhang Zhaoxi dengan tuduhan spionase ekonomi. Departemen tersebut mengatakan pasangan ini telah bersekongkol untuk mencuri rahasia dagang GE terkait dengan teknologi turbin untuk kepentingan pemerintah Cina.

Surat dakwaan tersebut mengklaim Zheng menggunakan aksesnya ke sistem komputer GE untuk mengunduh desain teknologi dan file lainnya antara tahun 2016 sampai 2018. Kemudian Zheng yang merupakan seorang warga negara AS mengirim email berisi file tersebut ke pengusaha asal China, Zhang.

Departemen Kehakiman menuduh bahwa teknologi GE digunakan untuk menguntungkan perusahaan-perusahaan China di mana pasangan tersebut juga memiliki kepentingan bisnis. 

Dakwaan itu juga menuduh Zheng dan Zhang mencuri rancangan GE dengan pengetahuan bahwa pencurian itu akan menguntungkan lembaga penelitian yang disponsori pemerintah China yang memiliki ikatan dengan keduanya.
 
Surat dakwaan lebih lanjut menuduh keduanya telah menerima dukungan keuangan dari otoritas Tiongkok melalui lembaga penelitian tersebut. 

Upaya China untuk mendapatkan rahasia teknologi dari perusahaan asal Amerika Serikat adalah masalah yang sensitif. Di mana hal tersebut adalah salah satu alasan utama pemerintahan Donald Trump untuk meluncurkan perang dagang dengan China sejak tahun lalu.

"Surat dakwaan tersebut menuduh adanya strategi pemerintah China untuk merampok kekayaan intelektual perusahaan Amerika Serikat dan untuk mereplikasi produk mereka di pabrik-pabrik China. Hal ini memungkinkan perusahaan-perusahaan China untuk mengalahkan perusahaan Amerika yang ada di pasar China, dan kemudian di seluruh dunia," kata asisten jaksa agung untuk keamanan nasional, John Demers, dalam sebuah pernyataan.

"Kami tidak akan berpangku tangan di saat negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu terlibat dalam pencurian yang disponsori oleh negara," tambah Demers.

Di sisi lain, dalam pernyataannya pihak GE menyebut perusahaan tersebut telah bekerja sama erat dengan FBI dan otoritas AS lain terkait hal ini. "Di GE, kami secara agresif melindungi dan mempertahankan kekayaan intelektual kami dan memiliki proses ketat untuk mengidentifikasi masalah ini dan bermitra dengan penegak hukum," tulis pernyataan tersebut.




TERBARU

[X]
×