kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Yuan China bisa keok ke level 7,3 per dollar AS pada akhir tahun


Selasa, 10 September 2019 / 14:27 WIB
Analis: Yuan China bisa keok ke level 7,3 per dollar AS pada akhir tahun
ILUSTRASI. Uang yuan China


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Mata uang yuan China diprediksi akan mencatatkan pelemahan lebih jauh terhadap dollar AS. Melansir CNBC, Kepala Ekonom CLSA Chief Fishwick mengatakan, pelemahan yuan dipicu oleh berlanjutnya ketegangan perdagangan antara AS dan China.

Fishwick memprediksi, yuan akan mencapai level 7,3 per dollar AS pada akhir tahun mendatang. Data CNBC menunjukkan, pada Selasa (10/9) pagi, nilai tukar yuan ada di posisi 7,1144 per dollar AS.

Baca Juga: China melakukan lebih banyak aksi untuk mendorong ekonominya yang melambat

"Dengan melihat bagaimana mata uang yuan diperdagangkan, sangat jelas terlihat bahwa mata uang ini digunakan sebagai jalan untuk mengimbangi dampak kenaikan tarif. Sehingga, yuan dibiarkan melemah saat AS membuat ketegangan lebih tinggi," papar Fishwick kepada CNBC.

Dia juga menambahkan, "Saya rasa kekuatan yang menekan yuan melemah masih ada di tempatnya."

Mengutip CNBC, saat ini investor, ekonom, dan pengamat pasar lain sangat memperhatikan pergerakan yuan dengan cermat. Alasannya, mata uang ini dilihat sebagai salah satu alat yang bisa China gunakan untuk merespon kenaikan tarif AS.

Baca Juga: Di luar dugaan, cadangan devisa China naik menjadi US$ 3,107 triliun pada Agustus

Pada bulan lalu, pelemahan yuan melampaui level psikologis penting di posisi 7 melawan the greenback. Melemahnya yuan, yang juga dikenal dengan sebutan renminbi, akan membuat ekspor China relatif lebih murah di pasar internasional. AS sendiri berulang kali menuduh Beijing melakukan manipulasi mata uang dengan memperlemah posisi yuan sehingga bisa lebih diuntungkan dalam perdagangan internasional.

Hingga saat ini, belum ada konsensus yang jelas di antara analis terkait ke mana arah pergerakan yuan. Namun banyak yang berpendapat, pergerakannya tergantung pada bagaimana situasi perang dagang selanjutnya, kian panas atau sebaliknya.

Dollar melemah di 2020

Melansir CNBC, menurut Fishwick, pada 2020 mendatang yuan dapat menguat karena dollar AS.

Baca Juga: Turis China Berhemat, Pariwisata Sekarat

"Melihat tahun depan, untuk kali pertama sejak waktu yang sangat lama, kami bisa membicarakan soal prospek pelemahan dollar lagi," jelasnya. Dia bilang, ekonomi AS akan semakin melambat akibat kian berkurangnya efek dari kebijakan pemangkasan pajak.

Di sisi lain, ada kecemasan ekonomi AS terus melambat bahkan bisa tergelincir ke jurang resesi. Pada Agustus, pertumbuhan lapangan kerja di AS terus melemah dan di saat yang bersamaan tingkat upah non pertanian berada di bawah ekspektasi. Meski demikian, konsumen masih tetap kuat.

Catatan saja, indeks dollar mengalami penurunan ke kisaran 99,073 pada pekan lalu menjadi 98,376 pada Selasa (10/9) pagi.




TERBARU

[X]
×