kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Angka kematian akibat virus corona di Italia melonjak 25% atau naik 368 dalam 24 jam


Senin, 16 Maret 2020 / 06:58 WIB
Angka kematian akibat virus corona di Italia melonjak 25% atau naik 368 dalam 24 jam
ILUSTRASI. Jumlah kematian akibat virus corona naik 368 dalam 24 jam terakhir


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - MILAN. Virus corona benar-benar menghantam Italia setelah mencatat 368 kematian baru pada Minggu (15/3). Ini menjadi kenaikan satu hari terbesarnya, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang kemampuan sistem kesehatan Negeri Pizza untuk mengatasi peningkatan tanpa henti dalam kasus-kasus baru.

Sementara virus telah mulai menyebar dengan cepat di seluruh Eropa, Italia tetap menjadi negara yang paling terkena dampak kedua di dunia setelah China, di mana penyakit pertama kali muncul, dan wabah tidak menunjukkan tanda-tanda melambat.

Pemerintah Italia sedang bekerja mendesak untuk pengadaan lebih banyak peralatan pelindung.  Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan, ada perhatian maksimal dalam membantu Lombardy, wilayah utara tempat virus itu muncul lebih dari tiga minggu lalu.

"Prioritas kami adalah menjaga keamanan para dokter, perawat dan semua tenaga kesehatan kami," kata Conte dalam sebuah pernyataan seminggu setelah pemerintahnya memberlakukan kuncian virtual di seluruh negeri dalam upaya untuk menahan penyebaran virus.

Baca Juga: Situasi AS: Kematian corona tembus 62, warga panic buying, Trump telepon 30 CEO ritel

Pemerintah Italia juga telah berjanji paket langkah-langkah untuk mendukung bisnis dan keluarga di tengah kekhawatiran krisis ekonomi yang serius. Langkah-langkah tersebut, semula dijadwalkan pada akhir pekan, sekarang diperkirakan setelah pertemuan kabinet pada Senin (16/3).

Dengan 24.747 kasus dan 1.809 kematian pada hari Minggu, atau naik 368 setara 25% dalam jumlah kematian hanya dalam 24 jam, pengalaman Italia telah memberikan contoh yang mengkhawatirkan bagi negara-negara Eropa lainnya yang mulai melihat peningkatan tajam dalam kasus-kasus selama beberapa hari terakhir.

Lombardy, daerah berpenduduk padat di sekitar ibukota keuangan Milan, telah menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya dengan 1.218 kematian. Dari jumlah tersebut, 252 tercatat dalam 24 jam terakhir.

Italia memiliki populasi lansia terbanyak di Eropa, dengan hampir seperempatnya berusia 65 tahun ke atas, menjadikannya rentan terhadap penyakit yang sebagian besar telah membunuh orang tua.

Kepala otoritas perlindungan sipil, Angelo Borelli mengatakan, bahwa Lombardy telah mampu memindahkan 40 pasien ke daerah lain dan mengatakan sejauh ini dia tidak mengetahui adanya kasus pasien yang meninggal karena kurangnya fasilitas perawatan intensif.

Tetapi sistem kesehatan di Lombardy dan di daerah lain seperti Emilia Romagna dan Veneto di episentrum wabah Italia telah didorong ke batas mereka.

"Jumlahnya terus bertambah. Kami mendekati saat di mana kami tidak akan memiliki tempat perawatan yang lebih intensif," kata Gubernur Lombardy Attilio Fontana kepada televisi SkyTG24 seperti dikutip Reuters.




TERBARU

[X]
×