kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS ancam kembalikan semua sanksi bila PBB tidak perpanjang embargo senjata ke Iran


Kamis, 14 Mei 2020 / 11:09 WIB
AS ancam kembalikan semua sanksi bila PBB tidak perpanjang embargo senjata ke Iran


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) secara terbuka mengancam akan memicu kembalinya semua sanksi PBB terhadap Iran bila Dewan Keamanan PBB tidak memperpanjang embargo senjata kepada Teheran yang berakhir pada Oktober 2020.

Hal itu dikatakan utusan khusus AS untuk Iran, Brian Hook pada hari Rabu.

Mengutip Reuters, Kamis (14/5), ancaman AS tersebut muncul setelah dua pekan lalu, seorang pejabat AS, yang tidak bersedia namanya disebutkan, mengatakan AS telah memberitahu sekutunya yakni Inggris, Prancis dan Jerman perihal rencana tersebut.

Baca Juga: Kapal perang AS kembali berlayar di Selat Taiwan sepekan jelang pelantikan presiden

Hook menulis di Wall Street Journal bahwa dengan satu cara, Washington akan memastikan embargo senjata tetap ada. Dia mengatakan, AS telah menyusun resolusi Dewan Keamanan dan akan terus maju melakukan diplomasi dengan Iran.

Sebuah resolusi di Dewan Keamanan PBB membutuhkan sembilan suara yang mengatakan ya dan tidak ada veto dari Rusia, China, AS, Prancis dan Inggris agar dapat diadopsi menjadi resolusi. Sementara Rusia telah mengisyaratkan pihaknya menentang perpanjangan embargo senjata ke Iran.

Terkait hal itu, Hook mengatakan AS telah memikirkannya dengan matang. "Jika diplomasi AS gagal karena veto, bagaimanapun, AS memiliki hak untuk memperbaharui embargo senjata dengan cara lain," ujar Hook memperingatkan.

Baca Juga: Trump dan Biden berlomba kumpulkan jutaan dolar biaya kampanye di tengah corona

Sanksi atas Teheran telah dilonggarkan berdasarkan kesepakatan 2015 dengan AS, Rusia, China, Jerman, Inggris dan Prancis untuk mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir.




TERBARU

[X]
×