Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - DUBAI. Amerika Serikat (AS) dan Iran masing-masing membebaskan seorang tahanan pada hari Sabtu dalam pertukaran yang jarang terjadi. Pertukaran tahanan ini dinilai sebagai kerja sama antara dua negara yang bermusuhan yang hubungannya semakin memburuk sejak Presiden Donald Trump berkuasa.
Trump mengatakan, Xiyue Wang, seorang warga negara AS yang ditahan di Iran selama tiga tahun atas tuduhan mata-mata, akan kembali ke Amerika Serikat. Seorang pejabat Iran mengatakan bahwa Massoud Soleimani warga Iran telah dibebaskan dari penahanan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Drone militer AS ditembak jatuh sistem pertahanan Rusia di dekat ibu kota Libya
Swiss memfasilitasi pertukaran tahanan tersebut dan kantor berita Iran IRNA mengatakan Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif menyambut Soleimani di Zurich, di mana dikatakan pertukaran terjadi. Soleimani diperkirakan akan kembali ke Iran dalam beberapa jam mendatang.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Gedung Putih, Trump tidak menyebutkan tentang pembebasan Soleimani, tetapi berterima kasih kepada pemerintah Swiss atas bantuannya dalam menegosiasikan pembebasan Wang.
"Membebaskan orang-orang Amerika yang ditawan sangat penting bagi pemerintahan saya, dan kami akan terus bekerja keras untuk membawa pulang semua warga negara kami yang ditahan di luar negeri secara salah," katanya seperti dilansir Reuters, Sabtu (7/12)
Zarif melanjutkan, sebelumnya pertukaran tahanan sudah dekat. Belakangan dia memposting foto-foto di Twitter tentang dirinya dengan Soleimani berbicara di atas pesawat Iran.
Baca Juga: Marah besar, Arab Saudi ancam akan membanjiri pasar minyak jika...
“Senang Profesor Massoud Soleimani dan Tuan Xiyue Wang akan bergabung dengan keluarga mereka segera. Banyak terima kasih kepada semua yang terlibat, terutama pemerintah Swiss, "tweet Zarif.
IRNA melaporkan bahwa Wang dibebaskan berdasarkan “grasi Islam”.
Swiss mewakili kepentingan diplomatik AS di Iran, karena Washington dan Teheran memutuskan hubungan diplomatik tak lama setelah Revolusi Islam 1979 di Iran.
