kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AS merilis nama-nama orang terdekat Vladimir Putin


Selasa, 30 Januari 2018 / 16:59 WIB
AS merilis nama-nama orang terdekat Vladimir Putin
ILUSTRASI. Trump dan Putin


Sumber: CNBC | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) pada Minggu malam waktu setempat (29/1) merilis ratusan nama orang-orang terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin. Tapi, pemerintahan Donald Trump menyebut, nama-nama ini bukan subyek sanksi apapun. 

Mengutip dari CNBC, ada 114 nama politikus senior yang disebut dekat dengan Putin. Laporan itu juga menambahkan 96 nama oligarkis atau orang-orang yang diduga berpengaruh di Negeri Beruang Merah tersebut.

Mereka yang dicantumkan nama-namanya antara lain para pembantu presiden Putin, pejabat intelijen, menteri, deputi menteri, anggota parlemen, dan pemegang administrasi kepresidenan. Selain itu, ada juga 20 nama CEO dan direktur dari perusahaan-perusahaan besar Rusia, misalnya dari Gazprom, Rosneft, Sberbank, Rostec, Russian Railways, dan bank VTB. 

"Dimasukkannya individu dan entitas dalam laporan ini tidak bertujuan pada penjatuhan sanksi. Juga tidak membuat pembatasan, larangan, batasan lain untuk berhubungan dengan nama-nama tersebut," kata Kementerian Keuangan AS dalam pernyataan resminya. 

Kementerian AS tidak menyebut secara detail nama-nama itu untuk publik. Tapi, disebutkan, 114 politikus senior dan 96 oligarkis tersebut memiliki kekayaan minimal US$ 1 miliar. 

Selain itu, Kementerian Keuangan AS akan menyusulkan nama-nama parastatal yang disebut menyumbang 70% Produk Domestik Bruto (PDB) Rusia. Yang dimaksud dengan parastatal ini, adalah korporasi dengan saham digenggam pemerintah Rusia minimal 25% dengan pendapatan di atas US$ 2 miliar di tahun 2016.  

Asal muasal laporan ini adalah deadline Kongres bagi pemerintahan Trump untuk menentukan sanksi baru untuk Rusia. Perintah ini dicantumkan dalam Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) yang disepakati sejak Agustus lalu. Keputusan ini  dikeluarkan salah satunya terkait dengan dugaan intervensi Moskow pada pemilu AS 2016 yang akhirnya dimenangkan Trump.

Tapi, sampai tenggat waktu Senin kemarin, Gedung Putih menyatakan tidak akan menjatuhkan sanksi baru pada Rusia dengan alasan masih memiliki hubungan pertahanan dan mempelajari dampaknya jika diterapkan. Penolakan Washington ini disebut membuat Kongres berang. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×