kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Sentral Selandia Baru memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2016


Rabu, 08 Mei 2019 / 10:44 WIB
Bank Sentral Selandia Baru memangkas suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2016


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Bank sentral Selandia Baru memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam dua setengah tahun pada Rabu (8/5) karena melihat ekonomi melemah sebagai imbas ketidakpastin global.

Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) memangkas suku bunga resmi (official cash rate/OCR) sebesar 25 basis poin ke rekor terendah 1,5%.

"Komite Kebijakan Moneter memutuskan OCR yang lebih rendah diperlukan untuk mendukung prospek lapangan kerja dan inflasi yang konsisten dengan kebijakannya," ujar Komite Kebijakan Moneter RBNZ dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters Rabu (8/5).

"Pertumbuhan ekonomi global telah melambat sejak 2018, mengurangi permintaan barang dan jasa Selandia Baru."

Bank sentral Selandia Baru memproyeksikan suku bunga akan stabil di sisa tahun ini. Sementara tekanan inflasi juga akan naik secara perlahan.

Bank sentral Selandia Baru tidak mengubah OCR sejak November 2016. Penurunan suku bunga ini sesuai dengan prediksi ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan RBNZ akan menurunkan suku bunganya hari ini.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga sudah muncul dalam beberapa bulan terakhir di kala Selandia Baru berjuang dengan momentum ekonomi yang lemah, perlambatan ekonomi global dan inflasi yang turun di bawah target.

RBNZ mengatakan dewan gubernur mencapai keputusan melalui konsensus. 

"Mengingat prospek lapangan kerja dan inflasi ini, OCR yang lebih rendah sekarang paling konsisten dengan pencapaian tujuan kami dan memberikan pandangan yang lebih seimbang untuk suku bunga," jelas pernyataan RBNZ.

Angka tenaga kerja Selandia Baru yang dirilis pekan lalu menunjukkan pertumbuhan upah, lapangan kerja turun, sementara sentimen bisnis tetap suram yang semuanya menguatkan argumen penurunan suku bunga.


 




TERBARU

[X]
×