kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BioDAR menggunakan radar cuaca, memonitor populasi serangga


Minggu, 29 September 2019 / 07:01 WIB
BioDAR menggunakan radar cuaca, memonitor populasi serangga
ILUSTRASI.


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - Para peneliti sedang mengembangkan teknik pioner yang membantu mereka untuk memonitor serangga di udara menggunakan radar cuaca sebagai bagian dari proyek penelitian BioDAR.

Ekosistem bergantung kepada serangga untuk proses penyerbukan. Selain itu, serangga juga menjadi bagian penting dalam rantai makanan. Sayangnya, populasi serangga semakin menurun.

Sampai sekarang belum ditemukan metode yang konsisten melacak besarnya (jumlah) dan keanekaragaman serangga di area yang besar.

Baca Juga: Waduh, populasi burung di Amerika Serikat dan Kanada turun 29%

Para peneliti BioDAR dari University of Leeds, University of Exeter dan The National Cantre for Atmospheric Science akan menggunakan teknologi radar cuaca untuk menyajikan peta detil jumlah dan keberagaman serangga.

Para peneliti bakal menggunakan informasi yang didapatkan untuk mendukung diskusi tentang peran serangga yang penting dalam ekosistem. Sekedar info, serangga yang dimaksud adalah serangga yang dapat melakukan penyerbukan terhadap tanaman seperti lebah.

Proyek baru ini akan diarahkan ke monitor populasi serangga di Inggris dan diikuti Rwanda, Mali, dan Afika Selatan.

Dr Chistopher Hassall, member of BioDAR team, Universitas of Leeds'sSchool of Biology mengatakan manusia menyebabkan penurunan populasi satwa liar di seluruh dunia, ini sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia bahwa kami melindungi mereka yang tertinggal.

Baca Juga: Ikan haddock gunakan kompas magnet untuk navigasi

"Ini mengkolaborasikan antara biologi dan fisikawan atmosfer untuk menciptakan alat baru  yang dapat kami gunakan untuk mengawasi populasi serangga dan mengizinkan kami untuk membuat keputusan konservasi yang mendorong kelangsungan hidup serangga," jelas Hassall.

Saat ini, kesehatan populasi serangga sering didasarkan pada beberapa penelitian yang dilakukan di lokasi tertentu.

Penelitian baru mencoba untuk menjelajahi tren jumlah serangga menggunakan data yang tidak lengkap, tapi tanpa menggunakan observasi yang lebih detil seperti mengetahui bagaimana perubahan cuaca dan hilangnya habitat, maka akan sulit mempengaruhi serangga.

Para peneliti dapat mengawasi dampak aksi konservasi yang berbeda dan bagaimana perubahan yang disebabkan lingkungan mempengaruhi populasi serangga, dengan menggumpulkan informasi secara teratur tentang jenis dan jumlah serangga yang berbeda di area yang luas.

Baca Juga: Dorong teknologi bersih, Inggris siapkan dana £ 1 miliar bagi para peneliti

Proyek BioDAR yang didanai oleh Natural Environment Research Council telah menyatukan tim interdisipliner ekologi dan meteorologi untuk mengeksploitasi jaringan radar cuaca dari seluruh dunia.

Ahli meteorologi secara rutin menggunakan radar cuaca untuk membuat peta cuaca dan mendeteksi berbagai jenis hujan, hujan es, hujan salju, dan salju. Radar cuaca juga sering mendeteksi hewan di udara dan bahan biologis lainnya, sayangnya informasi ini sering diabaikan oleh pengguna data cuaca.




TERBARU

[X]
×