kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis terpuruk, Cathay minta 27.000 karyawan cuti sukarela tanpa upah


Rabu, 05 Februari 2020 / 15:01 WIB
Bisnis terpuruk, Cathay minta 27.000 karyawan cuti sukarela tanpa upah
ILUSTRASI. Logo Cathay Pacific. REUTERS/Bobby Yip/File Photo


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Cathay Pacific meminta semua karyawannya yang berjumlah 27.000 orang untuk mengambil cuti tiga minggu yang tidak dibayar dalam beberapa bulan mendatang. Hal itu diungkapkan CEO perusahaan kepada staf pada hari Rabu, menyusul terpuruknya bisnis maskapai akibat dampak yang menghancurkan dari virus corona.

"Saya mengimbau Anda masing-masing dan semua orang untuk membantu," kata Augustus Tang Kin-wing dalam rekaman video, menambahkan situasi yang dihadapi perusahaan itu "sama seriusnya" dengan krisis keuangan global tahun 2009.

“Mempertahankan uang tunai kita sekarang adalah kunci untuk melindungi bisnis kita,” katanya.

Baca Juga: Ini lima industri yang diramal bakal anjlok akibat virus corona

Maskapai ini meminta staf untuk mengambil cuti secara sukarela antara Maret dan Juni.

Pada hari Selasa, maskapai meluncurkan pemotongan besar-besaran untuk jadwal terbang, yang mencapai 30% di seluruh dunia selama dua bulan, termasuk pengurangan 90% dalam kapasitas ke daratan China.

Terakhir kali maskapai menerapkan skema cuti khusus adalah pada tahun 2009, dan pada tahun 2003, selama wabah Sars. Cathay terakhir melakukan pemotongan besar-besaran untuk operasi penerbangannya. Pesawat itu mengandangkan 22 pesawat dan memangkas kapasitas hingga 45% pada saat itu.

Baca Juga: Termasuk Lion Air, ini daftar maskapai yang membatalkan penerbangan dari dan ke China

Dalam video yang dirilis hari Rabu, CEO Tang mengatakan liburan Tahun Baru Imlek baru-baru ini, biasanya merupakan salah satu waktu paling menguntungkan bagi maskapai. Namun yang terjadi malah sebaliknya. "Ini adalah salah satu masa kita yang paling sulit ... yang pernah kita alami."

Dia mengakui terjadi penurunan besar dalam jumlah pengunjung ke dan melalui Hong Kong, China daratan, dan banyak negara lain di dunia.

"Kami tidak tahu berapa lama ini akan berlangsung," kata Tang kepada South China Morning Post.

Baca Juga: Larangan berpergian akibat virus corona, sejumlah maskapai batalkan rute ke China

Maskapai ini telah melakukan sejumlah strategi penghematan, mulai pengurangan harga dari pemasok, membekukan perekrutan, menunda proyek-proyek besar dan menghentikan semua pengeluaran yang tidak penting. Itu semua merupakan bagian dari paket strategi sebelumnya untuk mengatasi dampak aksi protes anti-pemerintah yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×