Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Boeing Co pada hari Selasa menyerukan suntikan dana US$ 60 miliar untuk menyelamatkan industri manufaktur kedirgantaraan AS yang saat ini tengah menghadapi kerugian besar dari pandemi virus corona.
Reuters pertama kali melaporkan bahwa Boeing sedang mencari puluhan miliar dolar AS karena menghadapi krisis likuiditas yang membayangi karena dampak virus corona pada sektor penerbangan.
Baca Juga: Terdampak corona, industri penerbangan AS minta kucuran dana US$ 50 miliar
Juru bicara Boeing Gordon Johndroe kemudian mengatakan perusahaan membutuhkan minimal US$ 60 miliar untuk akses ke likuiditas publik dan swasta, termasuk jaminan pinjaman, untuk industri manufaktur dirgantara.
Boeing mengonfirmasi Senin bahwa pihaknya sedang dalam pembicaraan dengan pemerintah mengenai dukungan jangka pendek, sementara Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa bahwa pemerintah AS akan memberikan dukungan. Boeing mengatakan kepada anggota parlemen bahwa tanpa bantuan yang signifikan seluruh sektor manufaktur penerbangan AS bisa runtuh.
“Ini akan menjadi salah satu cara terpenting bagi maskapai, bandara, pemasok, dan produsen untuk menjembatani pemulihan. Dana akan mendukung kesehatan industri penerbangan yang lebih luas, karena banyak dari setiap dukungan likuiditas untuk Boeing akan digunakan untuk pembayaran kepada pemasok untuk menjaga kesehatan rantai pasokan, ” kata Johndroe dikutip Reuters.
Baca Juga: Lion Air sterilisasi seluruh pesawat untuk antisipasi penyebaran virus corona
Jumlah bantuan yang dibutuhkan Boeing tetap berubah berdasarkan kondisi pasar dan berapa lama krisis berlangsung. Pejabat Kongres sedang meninjau kebutuhan dana bagi Boeing karena Kongres mempertimbangkan paket stimulus dan penyelamatan yang bisa mencapai US$ 1 triliun.
"Boeing mendapat pukulan keras dengan berbagai cara," kata Trump pada konferensi pers Selasa. Dia mengatakan akan membantu pemasok seperti pembuat mesin General Electric Co. "Kita harus melindungi Boeing ... Kami akan membantu Boeing."
