kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bursa China menjadi pasar saham paling jeblok tahun 2018


Jumat, 28 Desember 2018 / 19:57 WIB
Bursa China menjadi pasar saham paling jeblok tahun 2018
ILUSTRASI. Bursa China


Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Investor bursa saham China harus gigit jari. Pasalnya tahun 2018 jadi periode suram yang ditandai rontoknya harga saham sejumlah sektor. Beberapa rekor buruk juga tercipta tahun ini. Secara keseluruhan, Shanghai Composite Index yang melorot hingga 25% sejak awal tahun, menjadi pasar saham utama berkinerja paling jeblok di dunia.

Seperti dikutip dari Bloomberg.com, pecahnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China menjadi salah satu faktor penekan pasar dan telah berbuntut hilangnya nilai pasar sebesar US$ 2,4 triliun sepanjang tahun ini.

Di sisi lain, langkah pemangkasan utang telah menekan margin sejumlah emiten menjadi hanya sepertiga dari posisi tahun 2015 yang merupakan puncak perolehan marjin paling tebal dalam beberapa tahun terakhir.
 
Di saat yang sama pelemahan ekonomi Tiongkok telah menekan pengeluaran masyarakat dan membebani saham-saham sektor konsumsi. Di tambah lagi skandal vaksin dan kontroversi terkait rekayasa genetika telah memicu aksi jual di sektor perawatan kesehatan.  

Sejak Bloomberg menyusun data pasar pada 2002 silam, penurunan nilai pasar tahun ini telah memecahkan rekor. Kondisi parah terakhir kali terjadi saat krisis keuangan global sepuluh tahun lalu, saat indeks Shanghai anjlok 65%. Akibat anjloknya pasar pula, China harus merelakan tempatnya sebagai pasar saham terbesar nomor dua di dunia kepada Jepang.

Selama bertahun-tahun, investor belum pernah melepas saham sebesar tahun ini. Rata-rata transaksi harian di bursa Shanghai dan Shenzhen turun menjadi sekitar 368 miliar yuan selama 2018. Angka tersebut menjadi yang terendah sejak 2014.

Dari sekian banyak sektor industri, tak ada satu pun yang terbilang aman untuk melindungi investor dari kerugian. Kesepuluh kelompok industri dalam indeks CSI 300 melemah, dan menjadi penurunan terluas sejak 2011. Kondisi ini berkebalikan dengan tahun 2017, ketika semua sektor industri kompak menghijau.

Respon pasar terhadap pendatang baru di lantai bursa juga tak terlalu menyenangkan. Harga saham dari emiten baru biasanya melonjak selama periode awal perdagangan. Secara rata-rata, harga saham emiten baru tahun ini meningkat 193% pada bulan pertama setelah diperdagangkan.

Meski masih terlihat tinggi, namun kenaikan tersebut hanya separuh dari capaian tahun 2016 yang rata-rata naik 400,19% selama bulan pertama pasca IPO. Catatan tersebut juga menjadi yang paling rendah dalam empat tahun terakhir. Tapi masih lebih baik ketimbang tahun 2014 yang sebesar 183,48%.




TERBARU

[X]
×