kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cegah corona, segudang insentif buat pekerja China yang tidak mudik Imlek


Sabtu, 16 Januari 2021 / 00:00 WIB
Cegah corona, segudang insentif buat pekerja China yang tidak mudik Imlek


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Khawatir lonjakan kasus virus corona baru, kehilangan keuntungan, dan kemungkinan lockdown, pemerintah daerah serta pabrik-pabrik di China menawarkan banyak insentif untuk membujuk pekerja tidak mudik pada liburan Tahun Baru Imlek.

Liburan Tahun Baru Imlek biasanya memperlihatkan mayoritas dari 280 juta pekerja migran pedesaan di China, serta jutaan pekerja kerah putih yang tinggal jauh dari rumah, melakukan perjalanan pulang kampung untuk bertemu keluarga.

Virus corona yang cepat menyebar selama liburan Tahun Baru Imlek tahun lalu, bagaimanapun, menjebak banyak pekerja di desa selama berbulan-bulan dan memaksa mereka menjalani karantina yang lama ketika mereka akhirnya kembali ke kota.

Ketika itu, pabrik-pabrik lumpuh, produksi anjlok, dan para pekerja kehilangan pendapatan selama berminggu-minggu.

Perusahaan biasanya membayar lebih kepada mereka yang bekerja selama liburan Tahun Baru Imlek. Tetapi tahun ini, pemerintah daerah dan perusahaan berharap lebih banyak pekerja yang menerima tawaran tersebut.

Baca Juga: Wabah corona bangkit lagi, begini upaya habis-habisan China membendungnya

Warga mengenakan masker di Beijing

Yang mudik jauh lebih rendah

Melansir Reuters, sebagian besar provinsi telah mengeluarkan pemberitahuan yang mendorong pekerja untuk tidak mudik, dengan alasan pentingnya pengendalian epidemi serta "menjamin stabilitas rantai industri dan pasokan".

Insentif termasuk pembayaran ekstra, hadiah, hiburan, perjamuan makan malam Tahun Baru gratis, dan pengaturan liburan.

Permintaan tenaga kerja di beberapa industri sudah tinggi. Pemulihan manufaktur China, sebagian didorong oleh permintaan dari konsumen di luar negeri yang mengalami pembatasan akibat pandemi, telah melampaui ekspektasi tahun ini, dengan pabrik-pabrik berjuang untuk mengisi kekurangan pekerja kerah biru.

Pemberitahuan dari Pemerintah Ningbo, kota pelabuhan dan pusat industri di Provinsi Zhejiang, mengatakan, penghentian produksi selama Tahun Baru Imlek di tengah permintaan luar negeri yang membara dapat "menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan".

Meskipun belum terlihat berapa banyak pekerja yang tetap bertahan tahun ini, badan perencana Pemerintah China memperkirakan, perjalanan liburan Tahun Baru Imlek tahun ini "jauh lebih rendah" dari biasanya. 

Baca Juga: 8 Bulan tanpa kasus, China catat kematian pertama akibat virus corona




TERBARU

[X]
×