kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China akan membuka pintu investasi asing


Rabu, 21 Maret 2018 / 07:08 WIB
China akan membuka pintu investasi asing
ILUSTRASI. Li Keqiang


Reporter: Agung Jatmiko, Avanty Nurdiana | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China agaknya enggan membalas ancaman perang dagang yang ditabuh Amerika Serikat (AS). Beda dengan AS yang memproteksi pasarnya, China justru akan membuka lebar pasarnya buat investor asing.

China juga menjanjikan akan melindungi hak kekayaan intelektual korporat asing yang berinvestasi di China. Bukan itu saja, China juga tidak akan memaksa perusahaan asing melakukan transfer teknologi saat berinvestasi di Negeri Tembok Besar.

Seperti dikutipĀ Bloomberg, Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan, China ingin menghindari perang dagang dan berencana membuka investasi di sektor manufaktur.

Komentar Li ini menanggapi rencana AS yang memberlakukan tarif impor untuk produk-produk China. Bukan hanya baja dan aluminium, AS juga akan memperluas tarif impor bea masuk barang-barang lain dari China mulai dari barang elektronik, teknologi, telekomunikasi hingga sepatu dan pakaian.

Tak cukup itu. Pemerintahan Trump juga akan membatasi investasi China di AS. Langkah tersebut diambil untuk mengurangi defisit perdagangan dengan China. Sekaligus merupakan balasan atas pencurian kekayaan intelektual yang dilakukan China.

Catatan saja, defisit perdagangan AS dengan China mencapai rekor tertinggi pada tahun lalu sebesar US$ 375 miliar. "Defisit besar bukan sesuatu yang ingin kami lihat," kata Li seperti dikutipĀ Bloomberg. Dia mengaku China ingin menyeimbangkan perdagangan agar berjalan mulus.

Tak ada pemenang

Menurut Li, tidak akan ada pemenang dalam perang dagang, dan perang bertentangan dengan peraturan perdagangan yang didasarkan pada negosiasi, konsultasi dan dialog. "Dengan ekonomi China yang sangat terintegrasi dengan ekonomi internasional, menutup pintu hanya akan menghalangi jalan Cina sendiri," kata Li

China menyambut baik jika AS mengajak berunding terutama mengenai perlindungan kekayaan intelektual. "Hak kekayaan intelektual akan sepenuhnya dilindungi. Kami berharap ini penting untuk menyeimbangkan China-AS," imbuh Li.

Salah satu kebijakan China yang ingin membuka investasi sektor manufaktur adalah dengan menghapus pajak impor untuk obat kanker dan pajak obat-obatan lainnya. Hal ini tentu jadi angin segar bagi industri farmasi global yang ingin masuk ke China, pasar farmasi terbesar kedua di dunia

Li mengungkapkan, Pemerintah China akan meninjau rencana penurunan pajak atas produk konsumen yang laris di pasaran, termasuk obat kanker yang sangat dibutuhkan masyarakat. "Kami akan menurunkan tarif impor ke tingkat yang relatif besar, dan bekerja keras untuk mencapai tarif nol untuk obat anti-kanker," ujar Li

Pelonggaran ini menguntungkan perusahaan farmasi seperti Pfizer Inc asal AS, Glaxo Smith Kline Plc dari Inggris Inggris, serta produsen obat di China.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×