kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,47   -12,05   -1.29%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China akan tambah kuota investasi luar negeri sebesar US$ 10 miliar


Kamis, 22 Oktober 2020 / 17:05 WIB
China akan tambah kuota investasi luar negeri sebesar US$ 10 miliar
ILUSTRASI. Warga memakai masker di Beijing. REUTERS/Tingshu Wang


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China bersiap melakukan penambahan kuota  pendanaan investasi dalam aset sekuritas di luar negeri (outbound). Langkah ini akan memungkinkan akan lebih banyak modal mengalir ke luar negeri.

Menurut laporan Caixin dikutip Bloomberg, Kamis (22/10), pejabat Administrasi Negara untuk Valuta Asing atau State Administration of Foreign Exchange (SAFE) mengatakan bahwa kuota  The Qualified Domestic Institutional Investor (QDII) akan ditambah sebesar US$ 10 miliar dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Caixin melaporkan bahwa QDII akan ditambah US$2 miliar- US$ 3 miliat setipa kuartal dan batas kenaikan tahunan tetap sebesar US$ 10 miliar. Namun, Caixin telah menghapus referensi tersebut.

Baca Juga: China berang AS jual persenjataan ke Taiwan

Regulator valuta asing tidak segera membalas pertanyaan tertulis  Bloomberg atas laporan itu. Sementara berdasarkan data SAFE, kuota QDII terakhir mencapai US$ 107 miliar pada bulan September. Mata uang yuan telah melemah 0,3% ke 6.6681 per dollar pada Selasa.

Kemajuan pesat dalam yuan dapat memberikan kepercayaan kepada pembuat kebijakan untuk memungkinkan lebih banyak modal mengalir ke luar negeri. Meskipun merupakan sinyal yang jelas, pada kenyataannya langkah tersebut tidak akan banyak membantu mengimbangi modal yang saat ini mengalir ke pasar obligasi dalam negeri China. Investor luar negeri membeli lebih dari US$ 100 miliar utang di pasar antar bank tahun ini atau sekitar 10 kali peningkatan kuota yang direncanakan dalam laporan Caixin.

Yuan pada hari Rabu naik ke level terkuat sejak Juli 2018 bahkan setelah bank sentral China menetapkan suku bunga acuan harian lebih lemah dari yang diharapkan. Selain dolar yang jatuh, yuan didukung oleh premi suku bunga yang luas di seluruh dunia, serta ekspektasi bahwa kemenangan Demokrat dalam pemilihan AS November akan mendorong kekuatan lebih lanjut.

Administrasi Negara untuk Valuta Asing terakhir kali menambah kuota sebesar US$ 3 miliar pada akhir September saat yuan mencatatkan posisi terbaiknya terhadap dollar, itu tambahan pertama sejak April 2019.  China belum memperluas kuota selama dua bulan berturut-turut sejak 2018, dan belum melakukannya secara teratur sejak sebelum yuan didevaluasi lima tahun lalu.

Baca Juga: Lagi, AS tuding China coba mencuri penelitian vaksin virus corona dari negara Barat

Dariusz Kowalczyk Senior Emerging Markets Strategist Credit Agricole, mengatakan langkah itu menunjukkan pada pasar bahwa pembuat kebijakan China ingin memperlambat atau menghentikan kenaikan yuan dengan membuka channel outflow. “Mungkin ada sedikit jeda dalam apresiasi akibat berita tersebut, tetapi itu tidak akan memiliki efek yang bertahan lama. Masih banyak yang harus dilakukan. ” katanya dikutip Bloomberg, Kamis (22/10).

QDII yang  dibentuk lebih dari satu dekade lalu memungkinkan investor institusi dalam negeri untuk membeli sekuritas luar negeri seperti saham dan obligasi. SAFE dulu memberikan kuota di bawah skema tersebut sebelum devaluasi yang mengejutkan pada Agustus 2015. Pelarian modal yang mengikuti mendorong Beijing untuk memperketat pengawasan terhadap dana yang mengalir ke luar perbatasanya, dengan menghentikan penawaran kuota baru di bawah program tersebut dan mempersulit individu daratan untuk membeli valuta asing.

Pada 10 Oktober, Beijing membatalkan aturan dua tahun yang membuat mata uang jadi mahal, keputusan yang secara luas dilihat sebagai langkah untuk mengekang apresiasi yuan secara cepat.

Selanjutnya: Bukan untuk berlomba melawan China, ini alasan Taiwan membeli paket senjata dari AS




TERBARU

[X]
×