kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

China dikabarkan memasang target pertumbuhan ekonomi 6,5% pada tahun ini


Jumat, 11 Januari 2019 / 15:49 WIB
China dikabarkan memasang target pertumbuhan ekonomi 6,5% pada tahun ini


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China dikabarkan berencana untuk menetapkan target pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dari 6,5% pada tahun 2019. Dengan begitu, target pertumbuhan di tahun ini lebih rendah ketimbang tahun lalu.

Sumber Reuters menyebut sejumlah faktor menjadi pertimbangan pemerintah. Diantaranya dampak tarif yang dikeenakan Amerika Serikat terkait pedang dagang dengan China.

Target pertumbuhan ekonomi sendiri rencananya akan diumumkan secara resmi pada bulan Maret mendatang.

Hingga akhir tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan tumbuh sekitar 6,6% dan menjadi pertumbuhan paling lambat sejak 1990. 

Sejumlah analis pun melihat tantangan bagi China untuk memacu pertumbuhan tahun ini akan lebih berat. "Sangat sulit bagi pertumbuhan untuk mencapai pertumbuhan lebihi dari 6,5% tahun ini. Dan jika pertumbuhan berada di bawah 6%, mungkin akan menimbulkan masalah yang lebih besar," kata seorang sumber yang meminta tidak disebutkan namanya karena sensitivitas isu tersebut.

Setidaknya pertumbuhan ekonomi di atas 6,2% diperlukan China dalam dua tahun ke depan untuk memenuhi tujuan Partai Komunis yang berkuasa yaitu menggandakan produk domestik bruto dan pendapatan pada 2020.

"Mempertimbangkan lapangan kerja, pendapatan, dan stabilitas, China membutuhkan pertumbuhan setidaknya 6% tahun ini," kata salah satu sumber lainnya.

Sebelumnya pemerintah berencana untuk mempertahankan target inflasi konsumen sebesar 3% untuk tahun 2019. Meski tren inflasi dalam beberapa bulan ke belakang ini menunjukan penurunan. Data minggu ini menunjukkan inflasi konsumen China turun menjadi 1,9% pada Desember dari 2,2% pada November.




TERBARU

[X]
×