kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dampak virus corona, gaji kepala negara dan menteri di Singapura dipangkas


Senin, 02 Maret 2020 / 17:54 WIB
Dampak virus corona, gaji kepala negara dan menteri di Singapura dipangkas
ILUSTRASI. Dampak penyebaran virus corona di Singapura, gaji kepala negara dan menteri dipangkas untuk memberi bonus tenaga medis


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banyak negara di dunia saat ini harus berhadapan dengan wabah virus corona yang menyebar dengan begitu cepat. Indonesia pun ternyata tak terlepas dari penyebaran virus tersebut. 

Terbaru, Presiden Joko Widodo mengonfirmasi ada dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif terjangkit virus corona. "Dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3). 

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menambahkan, saat ini kedua WNI tersebut dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. 

Singapura, sebagai salah satu negara terdampak yang paling dekat dengan Indonesia, pun sudah terlebih dahulu dihadapkan pada wabah virus dengan sebutan Covid-19 ini. 

Baca Juga: Belajar dari Singapura, ini cara melindungi diri dan keluarga Anda dari virus corona

Dalam proses perang melawan wabah tersebut, pemerintah setempat pun memangkas gaji presiden, menteri-menteri dalam kabinet, dan anggota parlemen sebesar satu bulan gaji. 

Dikutip dari Quartz, hal itu dilakukan untuk menunjukkan solidaritas dengan warga negara Singapura lain. Pengumuman tersebut dinyatakan kepada parlemen setempat oleh Deputi Perdana Menteri Heng Swee Keat yang juga menjabat sebagai Menteri Keuangan. 

Dia pun menambahkan, seluruh pejabat publik yang berada dalam barisan terdepan penanganan virus corona bakal mendapatkan bonus khusus sebesar satu bulan gaji. 

Bonus tersebut juga berlaku untuk pekerja medis dan beberapa pekerja lain yang terlibat secara langsung dalam proses penanganan virus. Adapun beberapa jam setelah Singapura mengumumkan hal itu, Pemerintah Hong Kong melakukan pengumuman yang sama. 

"Ini dilakukan dalam rangka menunjukkan bahwa pemerintah bersama-sama dengan publik dalam mengatasi masa-masa sulit ini," ujar Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam. 




TERBARU

[X]
×