kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di Jepang, 7-Eleven dan Lawson beri diskon pada makanan yang hampir kadaluwarsa


Minggu, 09 Juni 2019 / 12:30 WIB
Di Jepang, 7-Eleven dan Lawson beri diskon pada makanan yang hampir kadaluwarsa


Sumber: Japantimes | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toko-toko Seven-Eleven dan Lawson di Jepang akan memberi diskon makanan yang hampir kedaluwarsa. Kebijakan ini diambil dalam upaya untuk mengurangi jumlah sampah di negara tersebut.

Dilansir dari JapanTimes, Seven-Eleven Japan Co. dan Lawson Inc. mengatakan mereka akan mulai mendiskon beberapa jenis makanan yang telah mendekati tanggal kadaluwarsa untuk mengurangi limbah makanan. Masalah ini telah makin besar di Jepang karena ada 6 juta ton makanan makanan yang terbuang tiap[ tahunnya.

Operator pasar modern tersebut akan menawarkan pelanggan yang terdaftar dalam program diskon untuk membeli sejumlah makanan tersebut. 

Tak cuma bisa mengurangi sampah, langkah ini juga bisa memberi manfaat lain bagi para pemilik toko. Di mana kebijakan ini diharapkan bisa menguntungkan gerai untuk makin mengurangi beban keuangan seiring makin sulitnya mencari pegawai.

Di toko 7-Eleven, makanan yang masih bisa dimakan namun sudah masuk tanggal kadaluwarsa biasanya akan dibuang. Dengan 85% dari biaya pembuangan akan dibayarkan oleh operator toko. 

Komisi perdagangan memerintahkan 7-Eleven Jepang pada tahun 2009 untuk tidak menghalangi para pewaralaba untuk menjual barang-barang yang hampir kedaluwarsa dengan diskon. Tetapi para operator mengatakan mereka tidak bisa mendapatkan persetujuan dari kantor pusat untuk memangkas harga.

"Pada akhirnya, lebih baik menjual semua produk," kata Presiden Lawson Sadanobu Takemasu.

"Kami akan mencoba mengurangi makanan yang terbuang hingga 50% pada tahun 2030 dari level saat ini. Hal ini akan bermanfaat bagi pelanggan, lingkungan dan pemilik toko kami yang harus menanggung biaya untuk membuang barang yang tidak terjual," lanjut dia.

Lawson mengatakan 2.500 tokonya membuang sekitar 44.000 ton makanan yang masih bisa dimakan sepanjang tahun.

Sementara itu menurut Organisasi Pangan dan Pertanian AS, sekitar 1,3 miliar ton makanan terbuang secara global setiap tahun. Data pemerintah pada tahun fiskal 2016 menunjukkan 6,43 juta ton terbuang di negara ini, dengan lebih dari setengahnya berasal dari sektor komersial.

Pemerintah Jepang pada bulan Januari lalu juga mendesak kelompok industri toko serba ada dan supermarket untuk tidak memproduksi sushi secara berlebihan. "Ini sangat penting dari sudut pandang sosial untuk mengurangi makanan yang terbuang," Menteri Perindustrian Hiroshige Seko.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×