kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45916,44   -19,08   -2.04%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Di tengah pandemi korona, WHO beri peringatan ke pemerintah global


Selasa, 31 Maret 2020 / 21:06 WIB
Di tengah pandemi korona, WHO beri peringatan ke pemerintah global
ILUSTRASI. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong rumah sakit rujukan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota yang sudah menerima bantuan alat rapid tes covid-19 dari Pemprov Jawa Timur untuk segera menggunakannya dengan melakukan tes cepat.


Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Semua pemerintahan di dunia tengah sibuk menangani pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan semua otoritas pemerintahan tidak melupakan layanan kesehatan dasar meskipun tengah darurat Covid-19.

Dalam keterangan tertulis di situs WHO, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta pemerintahan di seluruh negara tetap menjaga keberlangsungan sistem kesehatan di masing-masing wilayah. Pelayanan kesehatan harus tetap diberikan meskipun setiap wilayah sedang berperang melawan korona.

Beberapa contoh layanan kesehatan yang harus tetap berjalan normal antara lain vaksinasi rutin; layanan kesehatan reproduksi termasuk perawatan selama kehamilan dan persalinan; perawatan bayi muda dan orang dewasa yang lebih tua. Kemudian pengelolaan kondisi kesehatan mental serta penyakit tidak menular dan penyakit menular seperti HIV, malaria dan TB; terapi rawat inap kritis; manajemen kondisi kesehatan darurat; layanan tambahan seperti pencitraan diagnostik dasar, layanan laboratorium, dan layanan bank darah.

"Pertahanan terbaik melawawan wabah adalah tetap menjaga sistem kesehatan," ungkat Tedros, Senin (30/3).

WHO mengingatkan, melupakan keberlangsungan sistem kesehatan dan hanya fokus menandangi wabah / pandemi menyebabkan kerugian yang lebih besar. Seperti saat wabah Ebola tahun 2014-2015, jumlah kematian akibat campak, malaria, HIV/AIDS dan TBC meningkat pesat dan melebihi korban Ebola.




TERBARU

[X]
×