kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Disneyland dituntut karyawannya


Kamis, 19 Agustus 2010 / 15:53 WIB


Reporter: Agung Ardyatmo, AFP | Editor: Uji Agung Santosa

LOS ANGELES. Disneyland mendapat tuntutan dari seorang karyawannya lantaran bersikap diskriminatif. Kisahnya sendiri bermula ketika beberapa bulan yang lalu, sang karyawan yang bernama Imane Boudal, meminta izin dari atasannya di Disneyland's Grand Californian Hotel, untuk mengenakan jilbab ketika sedang menjalankan pekerjaannya sebagai hostess.

Namun entah kenapa, sang atasan tak jua memberi jawaban. Bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, perempuan keturunan Maroko itu pun memutuskan untuk mengenakan jilbab. "Yang terjadi, Disney justru mengultimatum Boudal, jika ingin tetap bekerja sebagai hostess, Boudal harus menanggalkan jilbabnya, karena penggunaan jilbab tidak sesuai dengan imaji Disney," kata Leigh Shelton, juru bicara serikat pekerja Unite Here Local 11.

Shelton menambahkan, Disney selanjutnya menyarankan Boudal jika tetap ingin menggunakan jilbabnya, Boudal dipersilahkan bekerja di backoffice, dimana tak seorang pun customer yang bisa melihatnya, atau pulang ke rumah. Perempuan berusia 26 tahun itu pun sontan menolaknya, dan memilih mengajukan Disney ke US Equal Opportunity Commission, badan di AS yang menangani diskriminasi yang terjadi diperusahaan.

"Pilihan mereka untuk menempatkan saya di belakang benar-benar memalukan. Mereka menganjurkan hal itu, lantaran saya keturunan Arab, seorang Maroko dan juga muslim. Makanya mereka tidak ingin saya bekerja di depan," tandas Boudal.

Menindaklanjuti kasus ini, Council on American-Islamic Relations telah menyurati Disney untuk mengakomodir permintaan Boudal. Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Disney terkait kasus ini.




TERBARU

[X]
×